Pengamat: Tak Ubahnya SBY dan Jokowi, Anies Baswedan Identik dengan Sebutan Presiden -->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Pengamat: Tak Ubahnya SBY dan Jokowi, Anies Baswedan Identik dengan Sebutan Presiden

Sabtu, 05 Februari 2022 | Februari 05, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2022-02-06T01:47:31Z

WANHEARTNEWS.COM - Pengamat politik dan pemerhati bangsa, Tony Rosyid menilai, Gubenur DKI Jakarta, Anies Baswedan hampir pasti menang di Pilpres 2024 mendatang.

Tony mengatakan, fenomena Anies Baswedan mirip SBY pada 2004 dan Jokowi pada 2014.

“Maju Pilpres, hampir pasti Anies Baswedan menang. Ini dapat dikalkulasi secara rasional. Anies tak ubahnya Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tahun 2004 dan Jokowi tahun 2014,” ujarnya, dikutip Sabtu 5 Februari 2022.

Dia mengatakan bahwa Anies punya magnet cukup luar biasa.

Dimana ada Anies, di situ berkumpul lautan massa yang histeris.

“Mereka akan teriak: Presiden… Presiden… Presiden…” katanya.

Kata dia, Anies Baswedan sudah identik dengan sebutan presiden.

Dan itu terjadi di adadi alam bawah sadar rakyat. Tak ada komando, tak ada yang provokasi.

Menurut Tony, Anies seolah sedang dipersiapkan oleh sejarah.

“Jika Anies disambut meriah dan dielu-elukan di Jakarta, itu hal biasa. Karena Anies memang gubernur Jakarta,” ujarnya.

Tapi, ketika Anies datang ke Makassar, Padang, Surabaya dan Jogja, masyarakatnya menyambut dengan antusias dan dalam jumlah besar, lalu teriak presiden… Presiden… Presiden..

“Tentu ini bukan sesuatu yang biasa. Ini tanda zaman bahwa Anies memang sepertinya disiapkan oleh takdir untuk memimpin negeri ini kedepan,” katanya.

Dia melanjutkan bahwa setiap zaman ada tokohnya. Jika dilihat dari banyak indikator, maka Anies adalah tokoh zaman ini.

“Anies punya magnet sosial yang cukup luar biasa,” ungkapnya.
Dan ini tidak nampak pada tokoh lain.

“Ada yang gak suka, itu pasti. Tidak ada tokoh di dunia ini yang disukai semua orang.”

“Nabi sekalipun, tidak semua orang suka,” katanya.
Dia menilai, salah satu kelebihan Anies adalah tidak membalas kebencian dengan kebencian.

“Dipuji tidak terbang, dicaci tidak tumbang”. Prinsip ini benar-benar menjadi karakter Anies dalam keseharian,” tuturnya. (fajar)

×
Berita Terbaru Update
close