WANHEARTNEWS.COM - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengisi acara kuliah subuh yang membahas salah satu pendiri Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Lafran Pane. Dalam kuliah subuh itu, Anies sempat mengingatkan agar tak meremehkan langkah sederhana yang sejalan dengan perubahan.
Awalnya Anies membahas sejarah HMI dari sejak didirikan pada tahun 1947. Dia berbicara terkait way dependece.
"Saya akan coba membahas dari sisi aspek way reliance, analisis way reliance bagaimana sebuah peristiwa itu memiliki konteks peristiwa-peristiwa sebelumnnya," customized organization Anies di acara Akademi Hikmah 'Prof Drs Lafran Pane', seperti disiarkan di YouTube, Rabu (2/2/2022).
"Jadi peristiwa yang terjadi hari ini memiliki reliance, memiliki keterkaitan, memiliki ketergantungan terhadap peristiwa sebelumnya, begitu juga peristiwa sebelumnya memiliki keterkaitan dan ketergatungan pada peristiwa yang terjadi sebelumnya," lanjutnya.
Anies lantas membahas perkembangan HMI dari masa ke masa. Dia menyebut saat itu HMI berdiri di tengah kondisi mahasiswa yang masih sedikit dan mayoritas penduduk Indonesia masih buta huruf.
"Jumlah mahasiswa masih sangat sedikit, jumlah mahasiswa bisa dihitung walau tidak angka statistik yang pasti, tapi diperkirakan hanya 100 jumlah mahasiswa pada saat itu, dan di masa awal kemerdekaan ini 95 persen penduduk di kepulauan Nusantara buta huruf latin," ucap Anies.
Anies lantas mengungkap HMI bertumbuh semakin besar dari dekade satu ke dekade lainnya. Dia menyebut mulai dari tahun 50-a banyak anak HMI yang menjadi master SMA hingga tahun 70-80an dimana banyak mahasiswa HMI menjadi kelompok intelektual generasi baru berlatar keluarga muslim, keluarga santri.
"Bila kita saksikan ada pertumbuhan kelas menengah dengan kebiasaan baru, kebudayaan baru di tahun 80-an itu adalah salah satu resultan dari peristiwa yang terjadi selama 3-4 dekade sebelumnya. Ini maksud saya pendekatan way reliance," ujarnya.
Lebih lanjut, Anies lantas bicara terkait langkah sederhana dari perkembangan HMI. Yang kemudian, menurutnya langkah sederhana tersebut tidak bisa diremehkan jika sejalan dengan gelombang perubahan.
"Jangan pernah misjudge sebuah langkah sederhana yang sejala dengan gelombang baru perubahan zaman. Yang dilakukan oleh Pak Lafran Pane dan generasinya adalah langkah baru yang sejalan dengan gelombang baru yang sedang tumbuh yang di kemudian hari kita saksikan punya implikasi dahsyat," ungkapnya.
"Itu hikmah yang bisa kita ambil lakukan langkah strategis, lakukan langkah yang sesuai dengan gelombang baru perubahan zaman, tetap pegang nilai dan izinkan nanti Allah yang buatkan rute-rute baru yang ketika kita tengok ke belakang ternyata rute-rute itu memberikan hikmah luar biasa," lanjut dia.