Dalam kesempatan sebelumnya, Menag Yaqut menjadi sorotan lantaran dianggap membandingkan kumandang adzan dengan gonggongan anjing.
“Membandingkan adzan dengan gonggongan anjing itu tidak etis, sekaligus tidak estetis. Beliau (Menag Yaqut) itu pemimpin sebuah institusi yang seharusnya memiliki kelengkapan pengetahuan semacam itu,” kata Ketua Umum Partai Rakyat, Arvindo Noviar dalam keterangan tertulisnya, Kamis (24/2).
Menurutnya, pernyataan Menag itu sama saja mencoreng institusi Kementerian Agama yang seharusnya menebarkan kedamaian, kesejukan, dan keindahan.
“Aturan tentang toa masjid saja sudah sensitif, karena pemahaman rakyat tentang kebhinnekaan masih pada level yang mengkhawatirkan. Ini malah ditambah dengan kegaduhan-kegaduhan yang tidak perlu,” kritiknya.
Alih-alih menyejukkan, apa yang disampaikan Menag Yaqut juga justru makin memperuncing isu bahwa pemerintah anti-Islam.
"Ini ngawur. Kalau saya presidennya, pasti saya pecat," tutupnya.
Sumber: RMOL