WANHEARTNEWS.COM - Amerika Serikat mengungkap persiapan pasukan Rusia untuk menyerbu Ukraina. Seorang pejabat pertahanan Amerika Serikat mengatakan lebih dari 40 persen pasukan Rusia di perbatasan Ukraina sekarang dalam posisi siap untuk menyerang dan Moskow telah memulai kampanye destabilisasi.
Dilansir dari kantor berita AFP, Sabtu (19/2/2022), pejabat yang tak mau disebut namanya itu mengatakan bahwa AS telah mengamati pergerakan yang signifikan di dekat perbatasan Ukraina sejak Rabu (16/2) lalu.
Amerika Serikat memperkirakan bahwa Rusia telah menempatkan lebih dari 150.000 tentara di dekat perbatasan Ukraina.
"Empat puluh sampai lima puluh persen berada dalam posisi menyerang. Mereka telah menduduki titik-titik posisi taktis dalam 48 jam terakhir," kata pejabat itu kepada wartawan.
AFP melaporkan, titik-titik posisi taktis tersebut adalah area di dekat perbatasan yang dibangun sebagai tempat unit-unit militer sebelum melancarkan serangan.
Pejabat AS itu mengatakan Moskow telah mengumpulkan 125 batalyon kelompok taktis di dekat perbatasan Ukraina. Jumlah ini meningkat dari sebelumnya 60 batalyon kelompok taktis pada waktu normal dan naik dari 80 batalyon pada awal Februari lalu.
Selain itu, bentrokan antara separatis pro-Rusia dengan tentara Ukraina di wilayah timur juga semakin meningkat. Menurut pejabat AS tersebut, situasi itu menunjukkan bahwa "kampanye destabilisasi telah dimulai".
Selama berminggu-minggu ini, Washington telah memperingatkan bahwa Rusia dapat memprovokasi atau mengarang insiden di daerah itu untuk dijadikan dalih untuk menyerang Ukraina.
Moskow sendiri telah membantah memiliki rencana untuk menyerang tetangga baratnya itu. Namun, Moskow juga menuntut jaminan bahwa Ukraina tidak akan pernah bergabung dengan NATO dan menuntut agar NATO menarik pasukan dari Eropa Timur, tuntutan yang ditolak negara-negara Barat.
Presiden Amerika Serikat Joe Biden pada Jumat (18/2) waktu setempat mengatakan dia yakin bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin telah memutuskan untuk menyerang Ukraina dalam waktu seminggu ini.
"Sampai saat ini saya yakin dia telah membuat keputusan," kata Biden dalam pidato yang disiarkan televisi di Gedung Putih seperti diberitakan kantor berita AFP.
Biden mengatakan serangan itu bisa datang dalam pekan atau beberapa hari mendatang dan target akan mencakup Kiev, ibu kota Ukraina, yang berpenduduk sekitar 2,8 juta orang.
Sumber: lawjustice