Mengutip data Departemen Imigrasi, keberangkatan jalur darat dari Hong Kong menuju China dartaan meningkat tiga kali lipat dari tahun sebelumnya. Tercatat, 17 hari pertama pada Februari sudah ada 24.697 orang yang meninggalkan Hong Kong menuju daratan.
Pada Jumat (18/2), ratusan orang mengantre di pos pemeriksaan antara Hong Kong dan Shenzhen selama berjam-jam.
Dari laporan Bloomberg, mereka yang pergi kebanyakan memiliki ikatan keluarga atau warga negara China yang belajar maupun bekerja di Hong Kong.
Di sisi lain, para pejabat China dilaporkan khawatir dengan arus masuk orang dari Hong Kong yang bisa memicu lonjakan infeksi Covid-19 di daratan.
Alhasil, semua penerbangan dari Zhuhai, yang memiliki persimpangan dengan Hong Kong, ke Beijing ditangguhkan untuk mencegah penyebaran infeksi.
Sejak Januari, Shenzhen telah memberlakukan karantina 14 hari di hotel dan tujuh hari di rumah untuk kedatangan dari Hong Kong. Aturan tersebut diperketat dari sebelumnya hanya seminggu di hotel dan seminggu di rumah.
Tetapi aturan yang berat itu tidak banyak membantu membuat orang jera. Kamar hotel karantina di Shenzhen dan Zhuhai sangat diminati sehingga para pelancong beralih ke calo untuk membantu mengamankan pemesanan.
Saat ini jumlah kasus harian Covid-19 di Hong Kong sudah mencatat empat digit, jauh lebih buruk sejak awal pandemi.
Situasi Hong Kong tampaknya menjadi noda bagi strategi "Nol Covid" China yang banyak dipuji dunia. Pekan ini, Presiden Xi Jinping memerintahkan para pejabat Hong Kong untuk mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk mengendalikan wabah.
Komentar langsung Xi dinilai sangat jarang terjadi.
Sumber: RMOL