Edy Mulyadi Hanya Korban
Di negara maju yang demokrasinya sehat, rakyat sibuk bekerja mencari uang, sedangkan parlemennya sibuk "bertengkar" mengawasi pemerintah.
Di Indonesia sebaliknya, parlemennya sibuk mencari uang, rakyat yang sibuk "bertengkar".
Jadinya tidak jarang rakyat masuk bui karena kritis dengan keras, sedangkan parlemen yang punya imunitas justru membisu.
Hanya garang di linimasa sosial media, dengan gimic-gimic twet dan poster, jadi nice guy diruang sidang, ambil jatah gaji dan tunjangan di akhir bulan.
Saya anggap Edy Mulyadi ini adalah korban karena bisunya parlemen. Jika parlemen berjalan dengan kritik yang keras karena mereka punya imunitas, Edy Mulyadi tidak akan melakukan itu.
Kasihan benar Edy Mulyadi ini, maju caleg tapi gagal, kritis keras kena pidana, tidak diakui lagi sebagai kader partai dimana ia nyaleg. Tamat riwayatnya karena tidak ada perlindungan.
Edy ini hanya satu gejala, dimana masyarakat mulai panas, karena tidak berjalannya sistem.
Jika pemerintah sak penake dewe, dan parlemen hanya jadi tim sukses tidak melaksanakan fungsinya sebagai pengawasan, hati-haji saja, rakyat yang akan melawan....
(By Arka Atmaja)