WANHEARTNEWS.COM - Amerika Serikat mengutuk penyenderaan yang dilakukan pasukan Rusia terhadap staf fasilitas penyimpanan limbah nuklir Chernobyl di Ukraina. Gedung Putih dalam siaran persnya pada Kamis (24/2) waktu setempat menyerukan pembebasan segera.
Sekretaris pers Jen Psaki mengatakan apa yang dilakukan Rusia semakin menambah rentetan kemarahan internasional.
"Kami marah dengan laporan yang kredibel bahwa tentara Rusia saat ini menyandera staf fasilitas Chernobyl," kata Psaki, Kamis (24/2) seperti dikutip dari AP.
Penyanderaan tersebut, selain melanggar hukum, juga sangat berbahaya karena mengganggu kerja pegawai yang diperlukan untuk memelihara dan melindungi fasilitas limbah nuklir.
"Jelas sangat mengkhawatirkan dan sangat memprihatinkan. Kami mengutuknya, dan kami meminta pembebasan mereka," tambah Psaki.
Psaki berbicara setelah Alyona Shevtsova, seorang penasihat komandan Angkatan Darat Ukraina, menulis di Facebook bahwa staf di pabrik Chernobyl telah "disandera" ketika pasukan Rusia merebut fasilitas itu.
Kiev telah kehilangan kendali atas pembangkit listrik di utara negara itu setelah pertempuran sengit dengan pasukan Rusia, katanya.
Berbicara kepada kantor berita Unian Ukraina, Podolyak mengatakan langkah terbaru Rusia merupakan salah satu ancaman terbesar bagi keamanan Eropa.
Hanya beberapa jam setelah serangan dimulai, pasukan Rusia mengambil alih pembangkit listrik tenaga nuklir yang dinonaktifkan, tempat terjadinya bencana nuklir terburuk di dunia pada tahun 1986.
Hingga saat ini, radioaktivitas dilaporkan masih mengalami kebocoran dari fasilitas tersebut.
Sumber: RMOL