WANHEARTNEWS.COM - Akibat gejolak yang terjadi di Desa Wadas, Purworejo, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo terancam kehilangan pamornya sebagai calon presiden (capres) untuk Pilpres 2024.
Direktur Eksekutif Median, Rico Marbun menilai, elektabilitas Ganjar akan turun karena pernyataannya yang tidak sesuai fakta di lapangan, di mana terdapat aksi represif dari oknum aparat saat memasuki Desa Wadas.
"Persepsi yang terbentuk ada penggunaan kekuatan yang berlebihan, dan show of force yang tidak normal dalam penanganan Wadas, jelas bisa berpotensi merugikan elektabilitas Ganjar," ujar Rico kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (10/2).
Rico mengatakan, selama ini publik mengenal Ganjar sebagai sosok kepala daerah yang merakyat, karena ramah dan sangat dekat dengan publik.
"Frame itu terancam bubar dengan kejadian Wadas ini," tuturnya.
Namun, dengan adanya sebaran informasi tentang kejadian penangkapan sekitar 60 warga di Wadas selama beberapa hari ini, kemungkinan besar masyarakat yang cenderung kepada Ganjar bakal mempertimbangkan mendukungnya untuk Pilpres 2024.
"Jadi, bila persepsi bahwa Ganjar ramah dan merakyat rontok karena kasus ini tersebar luas, barulah akan merugikan Ganjar," demikian Rico.
Sumber: rmol