WANHEARTNEWS.COM - Indonesia mulai dihancurkan dan dilenyapkan oleh China dengan menggunakan taktik Sun Tzu. China memegang teguh ajaran dan filsafat Sun Tzu seni perang, politik itu bisnis dan bisnis itu perang.
“Pasca pelengseran Suharto dengan dalih masuk ke alam reformasi, semua tembok pengaman negara satu persatu runtuh dan jebol,” kata Koordinator Kajian Politik Merah Putih Sutoyo Abadi kepada redaksi SuaraNasional, Ahad (13/2/2022).
“Puncaknya pada era Presiden Jokowi dengan 4 kali amandemen- UUD 45 asli berubah. Serbuan China sesuai ajaran Sun Tzu telah sampai pada jantung pusat kekuasaan negara,” ungkapnya.
Taktik Sun Tzu, kata Sutoyo terlihat di era BJ. Habibie lahir Instruksi Presiden no 26 tahun 1998 tentang Penghentian Penggunaan Istilah Pribumi dan non Pribumi – sebuah keputusan yang menghilangkan akar sejarah terbentuknya NKRI.
“Di masa pemerintahan Gus Dur, lahir Keputusan Presiden no 6 tahun 2000 tentang: Agama, Kepercayaan dan Adat Istiadat China – mencabut Instruksi Presiden no 14/1967 yang melarang etnis China merayakan pesta agama dan menggunakan huruf huruf China,” jelas Sutoyo.
Di saat Presiden Megawati lahir Keputusan Presiden no. 19 tahun 2002 Tetang Imlek menjadi hari libur nasional.
Pada point ‘b’ disebutkan bahwa Tahun Baru Imlek merupakan tradisi masyarakat China yang dirayakan secara turun-temurun diberbagai wilayah di Indonesia.
“Di masa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono lahir Keputusan Presiden no.12 tahun 2014 tentang Pencabutan Surat Edaran Presidium Kabinet Ampera no. SE – 06/Pres. Kab. /6/1967 mencabut sebutan China menjadi Tionghoa – sebutan menjadi sebutan orang atau komunitas Tionghoa.
Juga mengubah sebutan Republik Rakyat China menjadi Republik Rakyat Tiongkok,” ungkap Sutoyo.
Saat ini cukup dengan cara menjinakkan Barongsai dengan modal angpao sedikit skenario sampailah pada waktunya China untuk akan menguasai negara Indonesia.
Indikasi kuat China akan memindah Ibukota tampaknya tanpa perlawanan bahkan Presiden dengan seluruh kekuatannya dengan semangat mewujudkan dengan ugal-ugalanya.
“Tidak menyadari ini hakekatnya adalah perang rakyat Indonesia dengan RRC. Dan Indonesia sudah terkooptasi perangkap One Belt One Road (OBOR) China,” pungkasnya. SuaraNasional