WANHEARTNEWS.COM - Ketidakhadiran Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar dalam pengukuhan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) periode 2022-2027 disinyalir karena ketidakpuasan komposisi kepengurusan PBNU.
Cak Imin dinilai kecewa dengan komposisi PBNU yang kini dipimpin Ketua Umum Yahya Cholil Staquf.
Dikatakan Direktur Pusat Riset Politik Hukum dan Kebijakan Indonesia (PRPHKI), Saiful Anam, para tokoh PKB di kepengurusan PBNU bukanlah berasal dari ring 1 pendukukung Cak Imin.
Kekecewaan Cak Imin makin menguat lantaran Gus Yahya justru mengakomodir sejumlah partai politik dalam kepengurusan PBNU.
"Itu bisa jadi karena terdapat banyak parpol lain seperti PDIP, Golkar, dan PPP juga diakomodir dalam kepengurusan PBNU," ujar Saiful kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (2/2).
Oleh karenanya, ia memandang absennya Cak Imin juga makin menguatkan sinyalemen adanya keretakan hubungan PBNU dan PKB.
"Ia (Cak Imin) merasa 'untuk apa berjuang bersama PBNU kalau tidak diuwongke' diorangkan di PBNU. Selain itu Cak Imin lebih condong memberikan dukungan kepada Said Aqil Siroj, sehingga dalam komposisi kepengurusan PBNU tidak terlalu mengakomodir dari PKB," pungkas Saiful. (rmol)