Ganjar Akhirnya Minta Maaf Soal Sesumbar Kisruh di Desa Wadas Tak Ada kekerasan -->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Ganjar Akhirnya Minta Maaf Soal Sesumbar Kisruh di Desa Wadas Tak Ada kekerasan

Rabu, 09 Februari 2022 | Februari 09, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2022-02-09T11:08:20Z

WANHEARTNEWS.COM - Gubernur Jateng Ganjar Pranowo meminta maaf dan bertanggung jawab atas kisruh polisi dengan warga yang terjadi Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo. Permintaan maaf itu disampaikannya untuk seluruh masyarakat Indonesia, khususnya warga Desa Wadas.

“Bapak Ibu yang sangat saya hormati. Saya minta maaf kepada seluruh masyarakat, wabil khusus masyarakat Purworejo, wabil khusus masyarakat Desa Wadas karena kejadian kemarin ada yang betul-betul merasa ditak nyaman. Saya minta maaf dan saya yang bertanggung jawab,” ucap Ganjar saat konferensi pers di Mapolres Purworejo, Rabu (9/2/2022).

Ganjar mengatakan, dirinya sudah menelpon Kapolda dan Wakapolda Jateng guna memantau situasi yang ada. Dia pun menyampaikan permintaan agar 23 warga Desa Wadas yang ditahan agar bisa dibebaskan.

“Kemarin malam saya sudah menelepon Pak Kapolda dan Pak Wakapolda. intens sekali untuk memantau perkembangan yang ada. Saya menyampaikan agar warga Wadas dibebaskan dan kami bersepakat insyallah hari ini warga akan dipulangkan,” ucapnya.

Ganjar juga mengaku sudah berkomunikasi dengan Komnas HAM terkait hal tersebut. “Komnas HAM setuju dengan (pembebasan) itu,” ucapnya.

Sebagaimana diketahui, polisi mengamankan total 23 orang selama proses pengukuran lahan untuk pembangunan proyek Bendungan Bener di wilayah Desa Wadas, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah pada Selasa 8 Februari 2022. Wakapolda Jateng mengatakan bahwa puluhan orang itu diamankan lantaran bertindak anarkis dan menghalangi petugas.

Seluruh warga yang diamankan langsung dibawa ke Polsek Bener untuk proses interogasi. Selama proses pengukuran lahan terjadi ketegangan antara kelompok masyarakat yang pro dan kontra terhadap kegiatan tersebut. Beberapa yang diamankan disebut membawa senjata tajam.

Wakapolda Jateng, Brigjen Abioso Seno Aji juga meluruskan kabar yang tersebar bahwa seorang warga bernama M Saudi Bin H Matali hilang selama proses pengukuran tersebut. Pasalnya, M Saudi diamankan polisi karena membagikan foto kegiatan Polres Purworejo di lokasi dengan narasi bersifat provokatif ke Whatsapp Group.

Sumber: okezone
×
Berita Terbaru Update
close