WANHEARTNEWS.COM - Tindakan kekerasan berupa pemukulan terhadap Ketua Umum KNPI Haris Pertama di Cikini, Menteng Raya, Jakarta Pusat, pada Senin siang (21/2), dikutuk keras sejumlah aktivis.
Aktivis senior yang juga politikus PDI Perjuangan Bambang "Beathor" Suryadi menilai insiden penyerangan terhadap Haris Pertama itu seperti zaman Orde Baru (Orba), tepatnya tragedi Kerusuhan Duapuluh Tujuh Juli 1996 atau dikenal Kudatuli.
"Teror terhadap aktivis (Ketum KNPI Haris Pertama), suasana setelah Kudatuli 27 Juli 1996 ke Reformasi 1998 telah terjadi lagi," kata Beathor kepada Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu di Jakarta, Senin (21/2).
Saat itu, kata Beathor, sejumlah aktivis yang mengkritisi pemerintah Orba diculik bahkan beberapa diantaranya hingga kini belum ditemukan.
"Apa yang terjadi hari ini pada Ketua KNPI Haris Pratama pernah terjadi pada aktivis-aktivis PIJAR Hendrik Iblis Sirait. Dia juga dipukuli dan di culik di jalan setelah 27 Juli tersebut," kenang Penasihat organisasi Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem) ini.
Atas dasar itu, Beathor semakin bertanya-tanya atas peristiwa pengeroyokan terhadap Haris Pertama yang diketahui sebagai aktivis organisasi kepemimpinan yang juga kritis terhadap pemerintahan Presiden Joko Widodo.
"Apa mungkin pemukul dan pengeroyok Haris Pertama adalah juga aparat negara?" katanya.
Sebab, sambungnya, sebagai Ketua Umum KNPI Haris Pertama tidak memiliki musuh apalagi dengan komplotan preman. Menurutnya, satu-satunya aktivitas Haris Pertama sebagai Ketua KNPI adalah mengkritisi kebijakan pemerintah.
"Apa ini pertanda aparat berpakaian resmi mulai kewalahan terhadap para aktivis sehingga gunakan cara preman atau ini sudah mendekati perubahan seperti kata Salamudin Daeng, pemerintahan JokoWi tidak sampai 2024? Mari kita lihat episode berikutnya, semoga dugaan saya keliru," pungkasnya.
Sumber: rmol