WANHEARTNEWS.COM - Ekonom senior Faisal Basri angkat bicara mengenai proyek ibu kota negara (IKN) baru yang diklaim sebagai hadiah Indonesia untuk dunia.
Faisal Basri mempertanyakan alasan pemerintah yang mengklaim IKN baru sebagai hadiah dari Indonesia untuk dunia.
Faisal Basri menganggap klaim IKN baru sebagai hadiah Indonesia untuk dunia sebagai hal yang aneh, karena pemerintah dianggap belum mampu mensejahterakan rakyatnya sendiri.
"Untuk rakyatnya aja belom beres, untuk dunia?," kata Faisal Basri sebagaimana dikutip dari sebuah video yang ditayangkan oleh kanal YouTube Refly Harun pada Kamis, 3 Februari 2022.
Faisal Basri menyebut, selama ini kualitas masyarakat Indonesia masih tercecer dan jauh dari harapan.
Bahkan, dia menyebut peradaban manusia Indonesia saat ini sedang turun karena berbagai persoalan yang terjadi di negeri ini.
Akan tetapi, pria lulusan Universitas Indonesia (UI) dan Vanderbilt University itu mempertanyakan sikap Presiden Jokowi yang seolah mengabaikan hal tersebut.
"Jadi, manusia kita masih tercecer kualitasnya, macem-macemnya masih jelek. Lantas kita lupakan semua itu, bahkan ingin menyumbang peradaban dunia? Peradaban kita aja sedang turun," ujarnya.
Faisal Basri menyebut, ada beberapa problem yang harus menjadi perhatian pemerintah pusat sebelum menggenjot proyek IKN baru.
Dia menyebut merajalelanya maling uang rakyat (korupsi), buruknya iklim demokrasi, serta ketimpangan sosial yang makin melebar harus terlebih dahulu diselesaikan.
Namun ironisnya kata dia, pemerintah seolah menjadikan IKN baru sebagai solusi untuk mengatasi itu semua.
"Korupsinya memburuk, demokrasinya memburuk, ketimpangannya memburuk, lah mau bangun ibu kota solusinya? Kan jauh api dari panggang," katanya.
Selain itu, Faisal Basri juga menyebut proyek IKN baru hanya akan menambah beban negara dari segi keuangan.
Sebab menurutnya, proyek IKN baru membutuhkan anggaran infrastruktur yang tidak sedikit dan harus terjamin secara kualitas.
"Belum lagi nanti impor marmernya, impor lampu kristalnya. Kan nggak mungkin pakai marmer Tulungagung," ujar dia.
Terakhir, dia menyimpulkan bahwa ambisi pemerintah untuk menggenjot proyek IKN baru harus segera dimusnahkan agar tak membebani keuangan negara.
"Jadi memang wajib mimpi ini dimusnahkan, dibakar tidak tersisa," tuturnya. kabes