WANHEARTNEWS.COM - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin menegaskan pengadaan mobil Istana Kepresidenan senilai Rp8,3 miliar bukan proyek ujug-ujug.
Ngabalin menjelaskan program pengadaan itu telah dibahas sejak 2018.
Program itu pun dieksekusi secara bertahap sejak 2019.
"Pengadaan empat unit kendaraan ini juga bukan ujug-ujug, tapi dibahas sejak tahun 2018," kata Ngabalin, Rabu (9/2).
Dia berkata mobil-mobil baru ini akan digunakan untuk tamu kenegaraan.
Istana juga akan mengoperasikan mobil ini saat ada kunjungan tamu VVIP dalam negeri.
Menurut Ngabalin, proyek mobil senilai Rp8,3 miliar itu juga merupakan pemutakhiran armada Istana.
Dia menegaskan Istana tidak bisa sembarangan menyediakan jemputan untuk VVIP dengan menyewa.
"Jujur harus kami katakan tidak semua kendaraan yang diperlukan itu bisa disewa atau memenuhi standar bagi tamu-tamu negara atau VVIP," ucap Ngabalin.
Sebelumnya, warganet ramai membahas proyek pengadaan mobil Istana Kepresidenan senilai Rp8,3 miiar.
Proyek itu diketahui dari catatan lelang pada situs resmi Kementerian Keuangan.
Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono mengatakan Istana mempensiunkan 36 mobil pada 2021.
Namun, Istana tidak punya dana memadai untuk mengganti seluruh mobil yang dipensiunkan.
Heru menyebut anggaran hanya cukup untuk membeli empat mobil baru.
Dia bilang mobil jenis SUV dan commuter itu akan digunakan mengantar jemput tamu negara. swp