WANHEARTNEWS.COM - Deklarasi dukung La Nyalla Mataliti sebagai Capres 2024 di Gedung Serbaguna Kompleks GOR Sempaja Jalan KH Wahid Hasyim, Samarinda, Kamis (17/2) siang dibubarkan Satpol PP Provinsi Kalimantan Timur.
Selain bermasalah soal izin, pengerahan massa tidak diperbolehkan di masa PPKM Level 3.
Pantauan merdeka.com, ratusan orang beratribut La Nyalla Mataliti mulai berkumpul sekitar pukul 13.00 WITA di Gedung Serbaguna. Deklarasi yang dijadwal mulai pukul 14.00 WITA, terpaksa dihentikan setelah didatangi petugas Satpol PP Provinsi Kalimantan Timur.
Untuk diketahui, Kompleks GOR Sempaja termasuk Gedung Serbaguna adalah pengelolaan UPTD GOR Sempaja sebagai bagian dari Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kalimantan Timur.
Panitia deklarasi, bersama Satpol PP, dan UPTD Stadion Sempaja, beranjak ke kantor UPTD untuk melakukan pertemuan terkait penghentian rencana deklarasi itu.
Usai rapat, Kepala Satpol PP Kalimantan Timur Gede Yusa kembali mendatangi Gedung Serbaguna. Dia ingin memastikan kegiatan deklarasi dengan pengerahan massa itu tidak jadi digelar.
"Saya datang ke sini hanya memastikan hasil rapat tadi dilaksanakan," kata Gede, ditemui wartawan di lokasi acara.
Gede tidak merinci alasan dihentikan kegiatan deklarasi. Namun dia menyebut pemberitahuan kegiatan lain dengan kenyataan di lapangan.
"Kita kasih tahu jangan kerumunan. Karena sekarang kota Samarinda PPKM Level 3, kapasitas terisi maksimal 50 persen," ujar Gede.
"Jadi kami sarankan tidak dilanjutkan sesuai dengan PPKM Level 3. Sekarang Covid-19 lagi meningkat. Tidak hanya Samarinda, tapi hampir se-Indonesia. Jadi, kita sama-sama cegah Covid-19," tegas Gede.
Perwakilan Panitia Deklarasi, Ahmad menerangkan, penghentian kegiatan karena miskomunikasi. Sebab kegiatan deklarasi sudah disiapkan jauh hari, namun kemudian Samarinda menjadi PPKM Level 3 berdasarkan Inmendagri No 11/2022 yang berlaku 15-28 Februari 2022.
"Sudah jauh hari disiapkan. Cuma kan ada instruksi PPKM, kan baru. Masalahnya di perizinan. Ada tidak kurang 500 orang yang datang hari ini," kata Ahmad.
Namun Ahmad menegaskan, dukungan muda mudi Kalimantan Timur untuk La Nyalla Mataliti ke depan akan terus berjalan. Karena La Nyalla sosok dekat dengan anak muda. Setelah deklarasi dipastikan batal, sekitar pukul 16.00 WITA massa berangsur membubarkan diri meninggalkan lokasi.
Sumber: merdeka