WANHEARTNEWS.COM - Penumpang lanjut usia mendapatkan pengalaman yang kurang menyenangkan di Bandara Soekarno Hatta saat hendak melakukan perjalanan internasional dari bandara itu.
Cucu penumpang tersebut, Andri Donnal (29), menceritakan kakeknya hendak berangkat ke Texas, Amerika bersama ibu, nenek, dan adiknya.
Andri berujar, saat rombongan tersebut tiba di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, mereka meminta sebuah kursi roda untuk kakeknya Andri ke seorang petugas di sana.
"Kakek saya umurnya hampir 80 tahun, mau jalan susah. Kami orang ini awam, kami tahunya ada fasilitas kursi roda di bandara, tetapi mau pinjam sulit sekali," ucapnya saat dihubungi, Minggu (13/2/2022).
"Petugas yang dimintain tolong kursi roda ini, dia bilang, enggak bisa (meminjamkan kursi roda), harus check-in dulu karena kursi roda dari maskapai," sambung dia.
Karena jarak ke konter check-in terpaut jauh, rombongan itu kembali meminta agar dipinjamkan kursi roda.
Namun, petugas tersebut tetap mengatakan bahwa rombongan itu harus check-in terlebih dahulu.
"Habis itu, ibu saya sama rombongan tetap minta tolong bagaimana solusinya, karena jauh sekali dan susah gitu. Petugas yang sama bilang tetap enggak bisa. Ini harus maskapai. Jadi, intinya, mereka enggak bisa pinjami sembarangan," papar Andri.
"Sementara mereka lihat sendiri umurnya kakek saya sudah tua, berdirinya enggak bisa lama-lama. Kakinya memang lemas karena ada masalah di tulang dan segala macam. Akhirnya tetap enggak dikasih dan kami jalan," sambungnya.
Dia melanjutkan, saat itu, ibunya dan rombongan berjalan ke konter check-in terminal 3.
Selama berjalan ke sana, kakeknya Andri dituntun oleh beberapa orang, salah satunya adalah adiknya Andri.
Setibanya di konter check-in, kata Andri, belum ada satu pun petugas di sana.
Sebab, mereka memang sengaja datang ke Bandara Soekarno-Hatta lebih awal agar memiliki waktu persiapan lebih banyak.
"Posisinya (tiba di konter check-in) waktu itu siang, sekitar jam 14.00 WIB. Flight-nya itu memang jam 18.00 WIB. Belum ada (petugas di konter check-in), ya sudah, enggak bisa kan. Duduk dulu," sebut Andri.
Saat itu, ibunya dan rombongan merasa lapar. Mereka memutuskan untuk mencari makan di area food court Terminal 3. Lagi-lagi, lantaran belum ada kursi roda, kakeknya dituntun sampai ke area food court.
"Mau cari makan, ternyata dari counter check-in SQ (maskapai yang digunakan) ke area food court lumayan jauh. Mau enggak mau jalan lagi, susah payah," ucap Andri.
Usai dari area food court, mereka kembali menuntun kakek hingga konter check-in dan baru mendapatkan kursi roda.
Dalam kesempatan itu, Andri mempertanyakan soal proses peminjaman kursi roda yang terkesan sulit.
"Kenapa susah sekali untuk kasih pelayanan yang baik gitu ya. Saya enggak minta pelayanan yang perfect, tapi pelayanan yang baik saja, yang sesuai standar," ucapnya.
"Karena di mana pun, di bandara luar negeri juga orang kalau sudah tua, sampai di bandara itu dikasih (kursi roda)," sambung dia.
Penjelasan Angkasa Pura II
Saat dikonfirmasi, Senior Manager Branch Communication and Legal Bandara Soekarno-Hatta M Holik Muardi berujar bahwa proses peminjaman kursi roda memang kewenangan dari pihak maskapai.
"Kalau wheel chair dari maskapai atau groundhandling," ucapnya saat dihubungi, Minggu.
Kata Holik, penumpang pesawat yang kesulitan untuk berjalan sebenarnya bisa menghubungi terlebih dahulu pihak maskapai dan meminta kursi roda sebelum tiba di bandara.
Lalu, pihak groundhandling maskapai mengantarkan kursi roda ke pihak penumpang yang kesulitan berjalan.
Keluarga dari penumpang pesawat itu juga bisa mewakili proses check-in dan memberitahu bahwa ada penumpang yang membutuhkan kursi roda.
"Yang check-in keluarga, info aja, nanti dijemput di posisinya (yang membutuhkan kursi roda)," sebut Holik. "
Misalnya diragukan indentitasnya, bilang orangnya di luar, butuh wheel chair, nanti dihandle sama ground handling," sambung dia. kompas