WANHEARTNEWS.COM - Ketua DPP PDI Perjuangan dan Ketua DPR RI Puan Maharani harus memahami bahwa untuk masuk ke pemilih Nahdlatul Ulama (NU) tidak cukup dengan menempel Presiden Joko Widodo.
Puan nampak menempel Joko Widodo sata menghadiri acara pengukuhan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) periode 2022-2027, Senin (31/1).
Direktur Eksekutif Media Survei Nasional (Median) Rico Marbun mengatakan, Puan Maharani harus memahami dalam hal menguasai basis pemilih NU harus dilakukan dengan dua pintu masuk, pertama elite dan kedua grassroot (akar rumput).
"Elite ya seperti sekarang dilakukan Mbak Puan. Dan elite pun ada juga yang disebut elite menengah," demikian kata Rico Marbun kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (2/2).
Secara politik, Puan adalah salah satau tokoh politik yang paling aman soal tiket Pilpres. Sebab, PDIP adalah partai pemenang dan Mantan Menteri PMK itu sepertinya adalah calon tunggal.
Meski demikian, Rico mengingatkan Puan, dengan menempel Jokowi belum tentu efektif untuk menggeser bandul politik pemilih NU ke Puan Maharani.
Jokowi dikatakan Rico, selama ini telah terbukti menjadi dambaan warga NU. Sebab, dalam mematikan kartu politik lawan di Pilpres sebelumnya, basis pemilih NU jadi variabel utamanya.
Rico menyarankan kepada Puan agar lebih serius melakukan safari politik ke pondok pesantren yang tersebar di berbagai daerah. Dengan demikian, ia dapat berinteraksi sekaligus dengan tokoh penting yang menjadi simbol umat di berbagai daerah.
"Artinya puan harus rajin sowan ke tokoh-tokoh dan kiai-kiai penting. Dan pada waktu yang sama, Puan harus rajin datang ke basis pemilih NU," pungkas Rico.(RMOL)