WANHEARTNEWS.COM - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) merespons Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang pamer turunnya tingkat kemacetan Ibu Kota versi Tomtom Traffic Index. PSI menyindir Anies soal proyek LRT Jakarta mandek.
"Susah mengukur peringkat kemacetan saat pandemi. Kalau diukur turun peringkat waktu pandemi, mungkin jasanya ada di pandeminya, bukan di kebijakan-kebijakan Gubernur," ucap Ketua DPW PSI DKI Jakarta Michael Victor Sianipar, saat dihubungi, Jumat (11/2/2022).
Menurt Michael Anies lebih baik mengurusi proyek transportasi massal dibanding pamer positioning kemacetan versi Tomtom. Michael menilai Anies belum banyak memberi perubahan di sektor transportasi umum Jakarta.
"Kami sayangkan di masa kepemimpinan Pak Gubernur, pembangunan LRT mandek. Kita hilang 5 tahun tanpa adanya progres pembangunan LRT," katanya.
"Jaman Sutiyoso-Fauzi Bowo ada pengembangan Transjakarta, jaman Jokowi ada MRT, jaman Ahok ada LRT. Sayangnya jaman Pak Anies tidak ada terobosan, malah LRT mandek," katanya.
Michael mengingatkan Anies soal masa jabatannya tinggal hitungan bulan. Diketahui Anies selesai menjabat bulan Oktober 2022.
"Daripada sibuk mengaku-aku pencapaian, baiknya Pak Gubernur menyiapkan langkah strategis," katanya.
Anies memamerkan information yang mencantumkan peringkat kemacetan Jakarta yang kini berada di posisi ke-46, turun 15 peringkat dari 2020. Information tersebut berjudul 'Jakarta Makin Tidak Macet'.
Di lihat di akun Instagram pribadinya, Jumat (11/2), Anies mengunggah ulang postingan @dkijakarta yang mengunggah information tersebut lewat IG storie. Information tentang kemacetan itu berdasarkan pengukuran yang dilakukan oleh TomTom Traffic Index.
Tertulis bahwa saat ini Jakarta berada di peringkat 46 dari complete 404 kota yang diukur.
Berikut information kemacetan Jakarta sejak 2017-2021:
2017: tingkat kemacetan 61 persen, posisi 4 kategori kota termacet di dunia
2018: tingkat kemacetan 53 persen, dan berada posisi 7
2019: tingkat kemacetan 53 persen, dan berada di posisi 10
2020: tingkat kemacetan 36 persen, dan berada di posisi ke 31
2021: tingkat kemacetan 34 persen, dan berada di posisi ke 46.
"Sejak 2017, peringkat Jakarta terus membaik. Pada 2020, Jakarta berhasil keluar dari peringkat 10 besar kota termacet di dunia. Kini Jakarta berada di peringkat 46 dengan tingkat kemacetan menurun 2 persen dibanding tahun sebelumnya," bunyi information tersebut.