Kota Kiev mendadak sunyi setelah ledakan besar menerangi langit di pagi hari. Pihak berwenang melaporkan ada ledakan di salah satu bandara. Hingga malam, sesekali mobil muncul di jalan raya utama yang sepi karena jam malam mulai diberlakukan seiring dengan status darurat. Orang tidak boleh keluar setelah jam yang ditentukan.
Situasi di kota terbesar kedua di Ukraina, Kharkiv, juga sangat menegangkan. Pasukan Rusia telah memasuki kota, dan kepala pemerintahan regional Kharkiv, Oleh Sinehubov, mengatakan bahwa pasukan Ukraina memerangi mereka. Dia meminta warga sipil untuk tidak meninggalkan rumah mereka.
Pertempuran juga pecah di kota-kota lainnya. Pasukan Rusia menyerang pelabuhan-pelabuhan strategis di selatan Ukraina menyusul gelombang serangan terhadap lapangan udara dan fasilitas bahan bakar di tempat lain.
Presiden Volodymyr Zelenskiy mengibaratkan bahwa malam itu, Minggu (27/2) adalah malam yang brutal, dengan penembakan infrastruktur sipil dan serangan terhadap banyak sasaran. Klaim yang berbeda yang digaungkan pihak Rusia yang sejauh ini mengatakan hanya menyasar Infrastruktur militer.
Walikota Kiev Vitaliy Klitschko mengatakan kota itu tidak dapat melakukan evakuasi karena rute keluar diblokir.
"Saat ini, kami dikepung," katanya kepada AP. Menambahkan bahwa sembilan warga sipil di Kiev telah tewas, termasuk satu anak. Dia mengatakan enam tentara Rusia tewas pada Sabtu malam (26/2).
Kementerian Pertahanan Rusia juga mengkonfirmasi untuk pertama kalinya bahwa ada korban di antara pasukan Rusia.
Sumber: RMOL