WANHEARTNEWS.COM - Harga minyak Amerika Serikat (AS) sempat turun di bawah US$ 100 for each barel pada hari Senin. Harga minyak mereda setelah naik tinggi imbas invasi Rusia ke Ukraina.
Harga minyak turun lebih 8% dan menyentuh level US$ 99,76 for each barel. Artinya, harga minyak telah kehilangan seperempat nilainya sejak menyentuh level tertinggi hampir 14 tahun yakni di US$ 130,50 for each barel pada 6 Maret. Ini adalah pertama kalinya minyak diperdagangkan di bawah US$ 100 sejak 1 Maret.
"Ini adalah koreksi yang luar biasa," individualized organization Tom Kloza, kepala analisis energi worldwide di Oil Price Information Analysis dikutip dari CNN, Selasa (15/3/2022).
Aksi jual akan meredakan kekhawatiran akan resesi yang didorong oleh energi di AS. Jika berlanjut, akan memberikan sedikit kelegaan bagi para pengemudi yang berurusan dengan harga bensin.
Sementara, harga minyak Brent patokan dunia turun lebih dari 7% menjadi US$ 104,35 for each barel dalam perdagangan baru-baru ini. Itu merupakan penurunan yang tajam dari puncaknya baru-baru ini yang hampir menyentuh US$ 140 for each barel.
Para merchant menuding penurunan tersebut karena kekhawatiran tentang lockdown di China dan harapan kemajuan dalam negosiasi antara Rusia dan Ukraina.