WANHEATNEWS.COM - Bendera Bintang David milik Israel terpasang di arena 144th Inter-Parliamentary Union (IPU) Assembly and Related Meetings di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Provinsi Bali. DPR Indonesia yang menjadi tuan rumah pertemuan 132 negara yang digelar pada 20-24 Maret 2022 pun menjadi sorotan dengan kehadiran bendera Israel tersebut.
Keberadaan bendera Israel di sidang Parlemen Dunia itu dihadiri 33 ketua parlemen dan 35 wakil ketua parlemen, diketahui setelah dua perwakilan parlemen Israel memegang benderanya dengan didampingi petugas lokal yang memakai baju adat Bali, beredar di media sosial.
"Terima kasih Indonesia atas sambutan hangat delegasi Israel ke konferensi International Parliamentary Union di Bali," kata seorang aktivis media sosial Avi Kaner melalui akun Twitter, @AviKaner dikutip di Jakarta, Rabu (23/3/2022).
Thank you Indonesia 🇮🇩 for the warm welcome for Israel’s 🇮🇱 delegation to the International Parliamentary Union conference in Bali. pic.twitter.com/VLfbQrx5sU
— Avi Kaner ابراهيم אבי (@AviKaner) March 22, 2022
Foto itu tentu saja langsung diserbu warganet, terutama rakyat Indonesia. Pasalnya, Indonesia dan Israel tidak memiliki hubungan diplomatik, meski berulang kali Israel mencoba membuka hubungan sejak lama. Seperti yang dilakukan di era Presiden Gus Dur.
Namun kehadiran perwakilan Israel di Bali diperkuat dengan pemberitaan sejumlah media asing. Sejumlah media Israel melaporkan dua anggota parlemen Israel, Avi Ditcher dari Partai Likud dan Nira Shpak dari Yesh Atid hadir dalam pertemuan Inter-Parliamentary Union (IPU) di Bali.
Jerusalem Post, Selasa (22/3/2022) melaporkan mereka bertemu dengan anggota parlemen dari seluruh dunia. Keduanya disebut mewakili Israel dalam diskusi tentang masa depan Ukraina dan Timur Tengah.
"Pemerintah Israel dan Negara Arab memahami pentingnya stabilitas, persatuan, kesejahteraan, perdamaian,dan persahabatan di Timur Tengah, demi kebaikan buat negara di kawasan tersebut," kata Shpak.
Tidak adanya hubungan diplomatik Indonesia dengan Israel tentu saja karena faktor penjajahan. Israel berstatus sebagai penjajah dengan mencaplok hampir semua wilayah Palestina. Sehingga sejak era Presiden Soekarno, Indonesia tidak akan membuka hubungan diplomatik hingga Palestina merdeka.
Sumber: populis