Dalam pidato virtualnya di hadapan parlkemen Inggris, Zelensky bersumpah, Ukraina yang saat ini tengah berada dalam penyerangan doktator, tetap memiliki semangat untuk membela hak-haknya dan menegaskan tidak akan pernah mundur.
“Kami akan terus berjuang untuk tanah kami, berapa pun biayanya. Kami akan bertarung di hutan, ladang, pantai, dan di jalanan,” seru Zelinsky.
Ia kemudian mengutip kata-kata Winston Churchill, Perdana Menteri Inggris (1940-1945): "Kami Semua Akan Berjuang Sampai Akhir!" yang kemudian disambut dengan tepuk tangan meriah dari semua anggota parlemen.
Pidato tersebut serupa dengan isi pidato penting Churchill kepada House of Commons pada Juni 1940, setelah pasukan Inggris terpaksa mundur dari Prancis dalam menghadapi serangan gencar Nazi Jerman.
Zelensky yang saat itu mengenakan T-shirt hijau militer dan duduk di sebelah bendera biru-kuning Ukraina, juga mengutip kata-kata William Shakespeare, untuk menggambarkan penderitaan negaranya di bawah invasi Rusia.
“Pertanyaan bagi kami sekarang adalah to be or not to be? Jadi atau tidak sama sekali!" katanya, menurut terjemahan pidatonya, yang disampaikan dalam bahasa Ukraina dan disiarkan langsung dari Kiev.
“Oh tidak, pertanyaan Shakespeare ini. Selama 13 hari pertanyaan ini mungkin ditanyakan, tetapi sekarang saya dapat memberikan jawaban yang pasti. Ini pasti 'Ya'! Jadi!" tegasnya.
“Dan yang lebih penting lagi, saya ingin mengingatkan Anda kata-kata yang telah didengar Inggris ini. Kami tidak akan menyerah dan kami tidak akan kalah.”
Ia kemudian mengucapkan banyak terima kasih untuk negara-negara Barat atas dukungan dan pemberian sanksi kepada Rusia sebagai hukuman atas invasi. Namun, Zelensky tidak melupakan bagaimana NATO telah gagal menyetujui tuntutannya untuk memberlakukan zona larangan terbang di atas Ukraina.
“Tetapi, tolong tingkatkan tekanan sanksi terhadap negara ini. Dan tolong akui negara ini sebagai negara teroris. Dan tolong pastikan bahwa langit kita aman. Harap pastikan bahwa Anda melakukan apa yang perlu dilakukan dan apa yang ditetapkan oleh kebesaran negara Anda,” tuntut Zelensky yang ditujukan langsung kepada Perdana Menteri Inggris Boris Johnson.
Pidato oleh kepala negara asing jarang terjadi di “induk semua parlemen”, seperti dilaporkan The Guardian. Dan tepuk tangan meriah seperti itu jarang terjadi.
Johnson menyatakan ia terharu dengan isi pidato Zelensky. "Belum pernah sebelumnya dalam abad demokrasi parlementer kami DPR mendengarkan pidato seperti itu,” katanya, menambahkan bahwa Inggris akan berupaya memberikan yang terbaik untuk Ukraina.
Sumber: RMOL