WANHEARTNEWS.COM - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat terjadi dua kali gempa dengan kekuatan 6,7 magnitudo (ini merupakan data pemutakhiran, sebelumnya BMKG menyebut 6,9 magnitudo) dan 6,0 magnitudo di Pulau Siberut, Kepulauan Mentawai, Senin (14/3) pagi.
Berdasarkan data pemutakhiran, titik gempa berada di Pulau Siberut, Kepulauan Mentawai. Sebelumnya, disebutkan oleh BMKG gempa berada di Nias Selatan.
Gempa ini dirasakan hingga ke Padang, Sumatera Barat. Menurut Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, gempa ini berpotensi destruktif atau merusak.
"Bersumber di Zona Megathrust berpotensi destruktif," tulis Daryono di akun Twitternya, @DaryonoBMKG, Senin (14/3).
Daryono mengatakan, gempa besar terakhir di wilayah tersebut terjadi tahun 1797 atau sudah 225 tahun yang lalu dengan kekuatan 8,5 magnitudo. Menurut dia, hal ini patut diwaspadai, apakah ini gempa pembuka atau bukan.
"Gempa M6,7 pagi ini terletak di Zona Seismic Gap (zona kekosongan gempa besar) Kep Mentawai bagian Utara. Gempa besar terakhir berkekuatan M8,5 pada tahun 1797 atau sudah 225 tahun yang lalu," ujarnya.
"Kita patut mewaspadai gempa ini, apakah sebagai gempa pembuka atau bukan sulit diprediksi," tambahnya.
Gempa M6,7 pagi ini terletak di Zona Seismic Gap (zona kekosongan gempa besar ) Kep Mentawai bagian Utara. Gempa besar terakhir berkekuatan ~M8,5 pd tahun 1797. atau sudah 225 tahun yg lalu. Kita patut mewaspadai gempa ini, apakah sbg gempa pembuka atau bukan sulit diprediksi. pic.twitter.com/x3vXWRZ4jP
— DARYONO BMKG (@DaryonoBMKG) March 13, 2022
Sumber: kumparan