WANHEARTNEWS.COM - Rusia disebut mencoba memecah Ukraina menjadi dua bagian layaknya Korea yang terpisah menjadi Korea Utara dan Korea Selatan.
Hal tersebut diungkapkapkan Kepala Intelijen Militer Ukraina Kyrilo Budanov.
Dilansir dari Associated Press, dalam pernyataan yang dikeluarkan Kementerian Pertahanan Ukraina, Minggu (27/3/2022), Kyrilo Budanov mengatakan Presiden Rusia Vladimir Putin menyadari bila mereka tidak bisa menguasai seluruh negara dan kemungkinan akan mencoba membagi Ukraina seperti yang terjadi di Korea.
Hal tersebut mengacu pada perpecahan yang telah berlangsung selama beberapa ekade antara Korea Utara dan Korea Selatan.
"Penjajah akan mencoba menarik wilayah yang diduduki ke dalam satu struktur kuasa negara dan mengadunya dengan Ukraina yang merdeka," ujar Kyrilo Budanov.
Dia menunjuk pada upaya Rusia untuk mendirikan pemerintahan pararel di kota-kota yang diduduki dan melarang orang menggunakan mata uang Ukraina, hryvnia.
Kyrilo Budanov memperkirakan perlawanan Ukraina akan tumbuh menjadi perang geriliya complete dan akan menggagalkan upaya Rusia.
Sementara, seorang pemimpin separatis di Ukraina timur mengatakan wilayahnya, Lugansk, ingin mengadakan mandate atau pemungutan suara untuk bergabung dengan Rusia.
Leonid Pasechnik, pemimpin Republik Rakyat Lugansk dan daerah tetangga Donetsk sejak pemberontakan meletus di sana pada tahun 2014, tak lama setelah Moskow mengintegrasikan Semenanjung Krimea ke dalam wilayah Federasi Rusia menyusul mandate rakyat di Krimea.
Moskow mengakui kemerdekaan Donetsk dan Lugansk pada 21 Februari dan kemudian memenuhi bantuan militer kedua wilayah itu dan melancarkan invasi ke Ukraina pada 24 Februari.
Dalam pembicaraan dengan Ukraina, Moskow mendesak Ukraina untuk mengakui kedaulatan Rusia atas Krimea dan kemerdekaan wilayah Donetsk dan Luhansk atau Lugansk.
Pernyataan Pasechnik ini bisa menandakan pergeseran Posisi Rusia mengakui kemerdekaan kedua wilayah tersebut
msn/trbn