WANHEARTNEWS.COM - Aksi saling dorong antara petugas dengan warga yang ingin mendapat sembako murah tak terhindarkan dalam operasi gelar pangan murah di halaman Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Rabu (16/3).
Warga bahkan mengabaikan protokol kesehatan Covid-19 demi mendapatkan kebutuhan sehari-hari yang harganya masih tinggi itu.
Warga yang didominasi emak-emak itu rela berdesak-desakan karena khawatir tidak kebagian stok sembako yang disediakan pemerintah.
“Pagi hari sudah antre untuk mendapatkan sembako murah,” kata Tutik, salah satu ibu rumah tangga asal Kelurahan Karang, Tuban dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Rabu (16/3)
“Harga di sini lebih murah, makanya kita ikut berdesak-desakan ketika akan masuk ke halaman,” tambahnya.
Kegiatan yang diselenggarakan oleh Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kabupaten Tuban yang bekerjasama dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur itu disinyalir tidak mengantongi izin kegiatan dari Satgas Covid-19.
Pasalnya, dinas setempat tidak melakukan koordinasi dengan pihak Satgas Covid-19. Alhasil, kegiatan ini pun berujung kerumunan yang berpotensi menimbulkan peningkatan angka kasus Covid-19 di wilayah Tuban.
“Tidak koordinasi sama tim OPD (Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kabupaten Tuban) gerak sendiri,” ungkap Jurubicara Satgas Covid-19 Tuban, dr. Bambang Priyo Utomo.
Sementara Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan Tuban, Eko Arif Yulianto, terkesan lepas tangan terkait persoalan tersebut. Terbukti, ketika dihubungi lewat pesan singkat aplikasi WhatsApp tidak merespon, hanya dibaca saja.
Namun begitu, Kabid Ketahanan Pangan Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kabupaten Tuban, Lamidi, menerangkan kegiatan ini salah satu tujuan untuk menstabilkan harga menjelang datangnya bulan suci Ramadhan.
“Menstabilkan harga biar tidak terjadi fluktuasi harga, mengingat karena setiap bulan puasa harga pangan naik, digelar acaranya ini agar harga bisa stabil,” terang Lamidi.
Kegiatan Operasi Pangan Murah di Tuban ini menyediakan sejumlah kebutuhan bahan pokok. Di antaranya, minyak goreng kemasan dengan harga Rp 13.500 per liter, telur ayam Rp 22 ribu per kilogram, gula pasir Rp 12.500 per kilogram, dan beras segar medium kemasan 5 kilogram seharga Rp 44 ribu.
Kemudian beras Rania Rp 18 ribu untuk 1,5 kilogram, bawang merah Rp 25 ribu per kilogram, bawang putih kating Rp 24 ribu per kilogram, dan lainnya. Khusus untuk minyak goreng pembelian dibatasi per orang hanya 2 liter.
"Per orang dibatasi beli minyak goreng dua liter, itu juga banyak produk pangan lainnya," tambah Lamidi.
Lebih lanjut, setelah masyarakat membeli sembako di kegiatan ini diwajibkan untuk mencelupkan jarinya ke tinta yang telah disediakan. Kebijakan itu dilaksanakan agar masyarakat tidak melakukan pembeli lagi.
“Pemberlakuan celup tinta bagi setiap orang yang sudah masuk untuk membeli produk, agar tidak masuk lagi kembali membeli,” pungkasnya.
Sumber: RMOL