WANHEARTNEWS.COM - Aksi Presiden Joko Widodo melakukan prosesi pencampuran air dan tanah dari 34 provinsi Indonesia dalam kendi nasional terus mendapat kritik dari publik.
Acara yang dilakukan di titik nol Ibukota Negara (IKN) pada Senin (14/3) ini bahkan dianggap sebagai cara Jokowi mencari dukungan lantaran merasa sendirian
“Ritual "kendi ajaib" sebagai simbol melting pot bangsa di IKN apakah hanya untuk cari dukungan publik saja?” ujar Direktur Eksekutif Indonesia Future Studies (Infus) Gde Siriana Yusuf kepada redaksi, Rabu (16/3).
Menurut Gde Siriana, dukungan itu perlu dicari oleh Presiden Jokowi karena sudah merasa pesimis dan tidak percaya dengan kondisi yang terjadi belakangan ini. Di mana Jokowi seolah ditinggal sendiri dan orang-orang dekatnya sedang sibuk bermain sendiri-sendiri.
“Kebersamaan sudah tidak ada. Yang ada hanya eksploitasi orang-orang berduit dan berkuasa pada yang lemah,” sambungnya.
Lebih lanjut, Gde Siriana mengingatkan bahwa acara semacam ini akan sia-sia. Tidak ada jaminan ritual kendi akan membuat IKN berjalan mulus. Apalagi, dulu mobil Esemka juga pernah menjalani ritual kendi oleh Jokowi. Hasilnya, mobil yang diklaim sebagai buatan anak bangsa itu tidak kunjung mengaspal secara masif.
“Dulu Esemka juga pakai ritual kendi ajaib hasilnya mana. Nol besar,” tutupnya.
Sumber: RMOL