Korban Penembakan Papua, Eko Septiansyah Sempat Memberikan Pesan Terakhir untuk Anaknya -->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Korban Penembakan Papua, Eko Septiansyah Sempat Memberikan Pesan Terakhir untuk Anaknya

Selasa, 08 Maret 2022 | Maret 08, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2022-03-08T08:52:07Z
Wanheart News

WANHEARTNEWS.COM - 
Paria (49) ibu Eko Septiansyah, korban pembunuhan KKB Papua - kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua masih berada di Bandara Timika, Papua pada Selasa (8/3/2022).

Pariah mengaku, terakhir berkomunikasi dengan anaknya pada Sabtu (26/2/2022) lalu.

Namun, ia tidak memiliki firasat kalau hari itu adalah terakhir kalinya melihat sang anak dalam keadaan hidup.

"Enggak ada pesan apa-apa ke saya," ujar Pariah di rumahnya.

Namun, Eko sempat menitipkan pesan kepada kakak sepupunya karena ia memiliki anak yang masih berusia enam bulan.

Dalam pesannya, Eko meminta agar anaknya berinisial K untuk dijaga dan dirawat sebaik mungkin selama ia tidak ada di Jakarta.

"Itu anak pertamanya dia, tapi dia sudah pisah sama istrinya, makanya dia yang merawat anaknya dititipkan ke kaka sepupuhnya," tegasnya.

Sebelumnya, rumah Duka korban pembantaian KKB Papua di Jalan Percetakan Negara II, RT07/16 nomor 9, Kelurahan Johar Baru, Kecamatan Johar Baru, Jakarta Pusat sepi pelayat pada Selasa (8/3/2022).

Tenda berukuran kecil sudah terpasang di depan rumah Eko Septiansyah (30).

Keluarga dan warga sekitar sudah duduk-duduk di kursi bagian depan sembari menunggu kabar dari pengantar jenazah Eko.

Pariah (49) ibu korban mengatakan, mendapatkan informasi anaknya meninggal dunia dari saudaranya yang melihat berita pembantaian di Papua.

"Hari Jumat (4/3/2022) kemarin dapat kabar, terus saya dibawa sama saudara saya ke depok biar enggak syok," katanya saat ditemui Warta Kota.

8 Korban 

Tim Operasi Damai Cartenz 2022 berhasil mengidentifikasi jenazah delapan korban penembakan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua.

Delapan karyawan tersebut adalah Bona Simanulang, Bili Gadi Balien, Renal Tagase, Bebi Tabuni, Jamaludin, Eko Satiansyah, Syahril Nurdiansyah, dan Ibo.

Sedangkan korban selamat yang berhasil dievakuasi adalah Nelson Sarira.

“Kami akan melaksanakan kegiatan kembali untuk konsolidasi kepada semua tim evakuasi."

"Untuk menentukan langkah selanjutnya evakuasi korban yang sudah dipastikan meninggal dunia di Beoga," kata KaOps Damai Cartenz 2022 Kombes Muhammad Firman, di Timika, Kabupaten Mimika, Papua, Sabtu (5/3/2022).

Delapan karayawan perusahaan tersebut dibunuh KKB Papua saat melakukan perbaikan Tower Base Transceiver Station (BTS) 3 Telkomsel di Distrik Beoga.

Dalam kamera CCTV terekam, satu-satunya pekerja yang selamat itu melambaikan tangan meminta pertolongan, setelah rekan-rekannya tewas ditembaki.

Hal tersebut terlihat melalui rekaman CCTV Tower PTT bahwa salah seorang Karyawan PTT yang selamat bernama NS dan meminta bantuan penyelamatan di Tower BTS 3," ujar Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Aqsha Erlangga.

Di hari yang sama, KKB juga menyerang prajurit TNI yang sedang berpatroli sekira pukul 12.45 WIT.

Akibatnya, Pratu Heriyanto tertembak pada bagian leher bawah telinga.

Nelson Sarira menjadi kunci untuk membuka kontak pandora akar masalah hingga KKB menyerang base camp mereka.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Musthofa Kamal menuturkan kronologi peristiwa tersebut.

Awalnya, penyerangan diketahui setelah seorang karyawan PTT menghubungi aparat keamanan lewat telepon pada Kamis (3/3/2022).

Kepada pihak keamanan, saksi hidup Nelson Sarira menyebut, saat penyerangan dilancarkan KKB, dirinya tak berada di base camp.

"Namun saat kembali, dirinya menemukan delapan rekannya sudah meninggal dunia." 

“Melihat rekan-rekannya sudah tidak bernyawa, sekira pukul 13.00 WIT saksi meminta bantuan penyelamatan melalui CCTV Tower BTS 3. Kemudian pukul 16.00 WIT baru termonitor di CCTV Pusat PTT di Jakarta,” ujar Kamal lewat rilis pers.

Sumber: Wartakota
×
Berita Terbaru Update
close