Bejat! Hadapi Muslim Chechnya, Pejuang Ukraina Olesi Peluru dengan Lemak Babi -->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Bejat! Hadapi Muslim Chechnya, Pejuang Ukraina Olesi Peluru dengan Lemak Babi

Selasa, 01 Maret 2022 | Maret 01, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2022-03-01T07:25:52Z
Wanheart News

WANHEARTNEWS.COM - Garda Nasional Ukraina baru-baru ini membagikan sebuah video di akun Twitter-nya, yang menampilkan pejuang Ukraina, yakni Batalyon Azov sedang mengolesi peluru dengan lemak babi.

Tujuan pejuang Batalyon Azov mengolesi peluru dengan lemak babi adalah untuk melawan tentara muslim Chechnya yang dikirim ke Ukraina.

Seorang pria dalam video tersebut mengancam para tentara muslim tidak bisa masuk surga. Pria itu juga menyarankan kepada tentara muslim agar pulang saja ke rumah ketimbang perang bersama Rusia di Ukraina.

“Saudara-saudara muslim yang terhormat. Di negara kami, Anda tidak akan masuk surga. Anda tidak akan diizinkan masuk surga. Silakan pulang,” kata pria tersebut, melansir Al Jazeera, Senin 28 Februari 2022.

“Di sini, Anda akan menemui kesulitan. Terima kasih atas perhatiannya. Selamat tinggal,” lanjut pria tersebut.



Seperti diketahui, pada Sabtu (26/2) lalu, Pemimpin Republik Chechnya, Ramzan Kadyrov mengatakan bahwa para pejuang Chechnya siap dikerahkan ke Ukraina untuk membantu Rusia dalam operasi militer yang dilancarkan Vladimir Putin.

Chechnya sendiri merupakan sebuah republik di Rusia, di mana mayoritas penduduknya adalah beragama Islam.

Tentara muslim Chechnya sebelumnya pernah dikerahkan untuk bertempur di Suriah dan Georgia bersama dengan pasukan Rusia.

Seperti telah disebut, pria yang mengoleskan lemak babi ke peluru untuk menghadapi tentara muslim Chechnya tersebut diduga adalah anggota Batalyon Azov.

Batalyon Azov sendiri merupakan milisi sayap kanan ultra-nasionalis Ukraina yang dianggap sebagai neo-Nazi.

Batalyon Azov pertama kali bertempur bersama tentara Ukraina di timur negara itu pada tahun 2014 lalu, dengan melawan separtis pro-Rusia. Sejak itu, Batalyon Azov dimasukkan ke dalam angkatan bersenjata reguler Ukraina.

Meskipun sudah diintegrasikan ke dalam militer Ukraina, para pejuang Azov tetap terus mengenakan lencana Wolfsangel yang digunakan oleh sejumlah divisi Nazi selama Perang Dunia II.

Nah, kelompok-kelompok sayap kanan seperti Batalyon Azov ini lah yang jadi alasan Presiden Rusia, Vladimir Putin melakukan operasi militer spesial ke Ukraina.

Putin sendiri memang mengatakan, operasi militer itu dilakukan untuk mendemiliterisasi dan denazifikasi Ukraina.

Militer Rusia dalam jumpa pers juga mengklaim bahwa Batalyon Azov merupakan bagian penting dari pelawanan terhadap serangan mereka. []

Sumber: hops
×
Berita Terbaru Update
close