WANHEARTNEWS.COM - Setelah berpekan-pekan menjadi salah satu target pemboman Rusia, Kota Mariupol di selatan Ukraina sudah babak belur.
Bahkan dalam video pidatonya di hadapan parlemen Italia pada Selasa (22/3), Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyebut tidak ada lagi yang tersisa dari Mariupol.
"Tidak ada yang tersisa di sana. Hanya reruntuhan," ujarnya, seperti dikutip Reuters.
Di masa damai, Mariupol adalah sebuah kota pelabuhan berpenduduk 400 ribu jiwa. Beberapa waktu terakhir, Ukraina memperingatkan, situasi perang membuat penduduk di sana tidak memiliki makanan, obat-obatan, listrik, atau air.
Hal itu membuat Kyiv meminta Moskow untuk mengizinkan evakuasi setidaknya 100 ribu orang di kota tersebut.
"Sekali lagi jelas bahwa penjajah tidak tertarik dengan kota Mariupol. Mereka ingin meratakannya dengan tanah dan menjadikannya abu dari tanah mati," kata dewan kota pada Selasa, ketika pasukan Rusia menjatuhkan dua bom besar.
Presiden Rusia Vladimir Putin memulai apa yang ia sebut sebagai operasi militer khusus ke Ukraina pada 24 Februari. Akibatnya, lebih dari 10 juta orang Ukraina mengungsi, baik di dalam maupun ke luar negeri.
Sumber: RMOL