WANHEARTNEWS.COM - Pernyataan Presiden Joko Widodo yang mempersilakan masyarakat mudik saat Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah dengan syarat telah menjalani vaksinasi booster mendapat kritikan tajam. Salah satunya dari Presiden of Nusantara Foundation, Imam Shamsi Ali.
Bagi Imam Shamsi Ali, pernyataan itu menyiratkan ada hal yang tidak fair dari ucapan presiden tersebut. Dia lantas membandingkan dengan kehadiran ribuan masyarakat pada ajang MotoGP yang digelar di Sirkuit Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB) akhir pekan lalu.
Saat itu, tidak prasyarat harus vaksinasi booster untuk bisa menjadi penonton Marc Marquez cs.
“Apakah yang hadir di balapan motor Mandalika dipersyaratkan Booster? Kalau tidak, lalu kenapa yang mudik ada syaratnya?” tanyanya lewat akun Twitter pribadi, Rabu malam (23/3).
Imam Besar Islamic Center New York ini menilai bahwa masalah mendasarnya bukan pada orang sudah divaksin atau dibooster. Tetapi pada aturan yang seolah tidak diterapkan merata dan adil pada seluruh rakyat.
“Pada penerapan aturan yang kadang kehilangan ‘sense of justice’. Tidak fair itu meresahkan,” tegasnya.
Presiden Jokowi telah mempersilakan masyarakat untuk mudik saat Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah. Hanya saja, dia meminta masyarakat untuk lebih dulu mendapatkan dua kali suntikan vaksin COVID-19 dan suntikan vaksin penguat (booster).
"Bagi masyarakat yang ingin melakukan mudik, dipersilakan, juga diperbolehkan, dengan syarat sudah mendapatkan dua kali vaksin dan sekali booster serta menerapkan protokol kesehatan yang ketat," kata Jokowi, Rabu (23/3).
Sumber: RMOL