WANHEARTNEWS.COM - Anggota komisi VI DPR RI Andre Rosiade yang mempertanyakan kinerja Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang soal kelangkaan minyak goreng dianggap tidak memahami tentang tata kelola niaga kelapa sawit.
Menurut mantan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono, apa yang disampaikan Andre Rosiade ini menunjukan pengetahuan yang di bawah standart.
“Ini anggota DPR RI yang pengetahuan sangat dibawa standar. Jelas enggak ngerti banget tentang tata niaga kelapa sawit dan turunan produknya tapi ngomong ngawur,” kata Arief kepada wartawan di Jakarta, Selasa (22/3).
Arief menyampaikan bahwa saat ini sudah tidak ada lagi kelangkaan minyak goreng, usai Presiden Joko Widodo memutuskan untuk memberi subsidi terhadap minyak curah.
Ditambah, kata Arief Menteri Perdagangan melalui Permendag No 6/2022 yang telah mencabut Harga Eceran Tertinggi (HET), sehingga berdampak kepada ketersediaan minyak goreng.
Lebih dalam Arief menjelaskan, untuk izin ekspor dan penentuan quota impor yang wewenangnya ada pada Menteri Perdagangan. Mulai dari penentuan kebijakan wajib pasok kebutuhan dalam negeri (Domestic Market Obligation/DMO) dan penetapan harga (Domestic Price Obligation/DPO) minyak sawit atau crude palm oil (CPO) itu semua keputusan dan kebijakan mendag
“Tidak ada tentang kebijakan tata niaga minyak goreng itu jadi domain Menko Perekonomian dan Menteri Perindutrian,” pungkas Arief.
Sumber: RMOL