Target yang disampaikan Jokowi saat memberikan pengarahan Aksi Afirmasi Bangga Buatan Indonesia di Bali, Jumat (25/3) tersebut adalah Rp 400 triliun, yang diharapkan hingga Mei 2022 sudah tercapai.
Namun, hingga kini Jokowi melihat belanja kebutuhan sejumlah kementerian/lembaga kebanyakan berasal dari barang-barang impor. Alhasil dia geram dan mengancam akan melakukan reshuffle kepada menteri-menterinya yang tidak berkontribusi dalam target TKDN tersebut.
Ancaman Jokowi inilah yang direspon dengan pernyataan yang cenderung menunjukkan sikap sombong oleh Ketum PKB yang kerap disapa Cak Imin, dengan mengatakan, “mana ada yang berani senggol PKB".
Respons Cak Imin tersebut ditanggapi Direktur Political and Public Policy Studies (P3S), Jerry Massie, yang menilai Wakil Ketua DPR RI ini terlalu bersikap sombong dengan seolah-olah mengancam balik Jokowi. Bahkan menurutnya, melampaui sikap partai yang berkuasa di parlemen saat ini, yaitu PDIP.
“Belagu banget orang ini sok ngatur-ngatur Presiden. Ini gertak, ancam atau intimidasi? PDIP saja tempat Jokowi bernaung tak berkomentar seperti ini," ujar Jerry kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (28/3).
Jerry memandang, pernyataan Cak Imin justru bertolak belakang dengan capaian menteri-menteri Jokwoi yang berasala dari PKB. Di mana, kinerjanya tidak cukup puas di mata publik.
"Menurut saya menteri-menteri PKB tak punya prestasi bisa di ganti saja dari kalangan profesional biar kabinet adem," demikian Jerry.
Sumber: RMOL