WANHEARTNEWS.COM - Kremlin bereaksi terhadap penghinaan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden yang ditujukan kepada Presiden Rusia Vladimir Putin. Juru Bicara Presiden Rusia Dmitry Peskov mengatakan, pernyataan pemimpin AS itu keluar dari mulutnya mungkin karena Biden kelelahan
Kremlin menilai pernyataan agresif yang dibuat oleh Presiden AS Joe Biden tentang Vladimir Putin baru baru ini, sebagai “penghinaan pribadi” yang disebabkan oleh kelelahan dan sifat Biden yang lekas marah. Peskov menolak menanggapi retorika tersebut.
“Kami memang mendengar pernyataan yang sebenarnya merupakan penghinaan pribadi terhadap Presiden Putin. Pernyataan-pernyataan ini sebenarnya datang dari presiden Amerika Serikat setiap hari,” kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov dalam menanggapi pertanyaan wartawan pada hari Jumat, (18/3/2022) seperti dikutip dari RT.com.
“Mengingat kekesalan dari Pak Biden seperti itu, kelelahannya, terkadang pelupa, yang mengarah pada pernyataan agresif, kami tidak akan memberikan penilaian yang tajam agar tidak menyebabkan agresi lebih lanjut,” pungkasnya.
Peskov menambahkan bahwa sebagai pemimpin yang bijaksana dan bijaksana, Vladimir Putin tidak pernah menanggapi penghinaan pribadi.
Pada hari Kamis (17/3/2022), seperti dikutip dari thehill.com, Biden berbicara pada makan siang tahunan Hari St. Patrick Irlandia di Gedung Capitol, Presiden Biden menyebut kepala negara Rusia sebagai "diktator pembunuh" dan "preman murni". Dia menuduh Putin mengobarkan perang tidak bermoral terhadap rakyat Ukraina.
Selama acara tersebut, Biden mengutuk Putin dan invasi Rusia ke Ukraina, dengan mengatakan, "Poin umum saya adalah, Anda tahu, sekarang Anda memiliki Irlandia dan Inggris Raya ... berdiri bersama melawan diktator pembunuh, preman murni yang melancarkan serangan. perang tidak bermoral melawan rakyat Ukraina."
Sehari sebelumnya, pemimpin Amerika itu juga menyebut Presiden Putin sebagai “penjahat perang” dalam menanggapi pertanyaan seorang jurnalis.
Sumber: tvOne