WANHEARTNEWS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan perang antara Rusia dan Ukraina telah memicu kenaikan harga barang.
Selain minyak, bukan tidak mungkin barang lainnya ikut terkerek.
Hal tersebut dikemukakan Jokowi saat memberikan pengarahan kepada para gubernur, bupati, dan walikota tentang Aksi Afirmasi Bangga Buatan Indonesia dalam tayangan Youtube Sekretariat Presiden, Jumat (25/3/2022).
"[Harga minyak] naik 2 kali lipat, artinya 100% naik. Gas naik, harga pangan naik, kelangkaan harga pangan naik, termasuk yang terseret kedelai misalnya, harga gandum," kata Jokowi.
Jokowi mengatakan, kenaikan harga kedelai dan gandum memang tak terelakkan.
Pasalnya, Ukraina, Rusia hingga Belarusia merupakan salah satu suplier terbesar dunia untuk komoditas tersebut.
Jokowi meminta para kepala daerah betul-betul mengerti dengan situasi perubahan dunia yang terjadi saat ini.
Jokowi ingin, para kepala daerah mencermati dan mengambil peluang di tengah krisis yang terjadi.
"Ini yang semua gubernur, bupati, walikota, dirut BUMN harus ngerti dan bis mencari jalan keluar bagaimana mengendalikannya," kata Jokowi.
Sebelumnya, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengaku satu kesalahan yang tidak diprediksi oleh dirinya adalah perang yang terjadi antara Ukraina dan Rusia.
Sehingga menambah banyaknya permasalahan lonjakan komoditas hingga bahan pangan di dalam negeri. cnbc