WANHEARTNEWS.COM - Keputusan Israel membatasi kedatangan pengungsi Ukraina mendapat tanggapan kepala staf Presiden Volodymyr Zelensky, Andrey Yermak.
Dalam sebuah pernyataan di akun Facebooknya pada Selasa (15/3), Yermak mengaku terkejut dengan langkah Israel, menyebut itu menunjukkan sikap tidak bersahabat, dan mengatakan Ukraina siap memberikan tindakan tegas.
"Ukraina akan menanggapi dengan keras dan segera untuk setiap gerakan tidak bersahabat, termasuk keputusan Israel untuk menangguhkan rezim bebas visa dan menuntut izin elektronik dari Ukraina yang ingin memasuki negara itu," Yeremak, seperti dikutip dari AP, Rabu (16/3).
“Saya akan mengingatkan semua mitra kami: rakyat Anda telah lama dan jelas menunjukkan dan mengatakan apa yang perlu Anda lakukan," katanya.
"Lihat dan dengar konstituen Anda. Mereka membuat pilihan mereka. Mereka mendukung Ukraina. Mereka bersama kita. Dan kau?" tulis Yermak.
Komentar Yermak muncul setelah Tel Aviv mengumumkan bahwa warga Ukraina yang mengunjungi negara itu perlu menyatakan jika mereka mendapat undangan dari warga negara Israel dan menunggu izin untuk masuk.
Pada hari Minggu, Menteri Dalam Negeri Israel Ayelet Shaked mengatakan setiap warga Ukraina dengan teman dan keluarga di Israel akan diizinkan masuk sebagai pengungsi sampai akhir konflik, tetapi hanya sejumlah kecil dari mereka yang tidak memiliki hubungan dengan negara tersebut yang akan diterima.
Lebih dari dua juta orang Ukraina dilaporkan telah meninggalkan negara itu selama tiga minggu terakhir, setelah Rusia mengirim pasukaan dan melakukan aksi militer.
Sumber: RMOL