WANHEARTNEWS.COM - Label intoleran yang masih kerap disematkan kelompok tertentu kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Padahal, Anies selalu merangkul umat beragama saat bekerja memimpin ibukota.
Bahkan teranyar, beredar sebuah video di sosial media pengakuan dari sejumlah pendeta yang menepis tudingan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai sosok yang intoleran.
Video berdurasi 4 menit ini, disampaikan dalam Munas Gereja Pentakosta di Indonesia (GPDI) beberapa waktu lalu. Dalam video tersebut, Ketua Umum GPDI Pendeta Johny Weol mengapresiasi sosok Anies Baswedan.
Menurutnya, selama Anies menjabat, gereja di Jakarta mendapat bantuan operasional tempat ibadah atau yang disebut BOTI.
“Di zaman Pak Anies, kami pendeta-pendeta di Jakarta dari semua gereja di Jakarta mendapatkan apa yang disebut bantuan operasional tempat ibadah (BOTI) sangat membantu para gereja,” ujar dia dalam video tersebut, Minggu (20/3).
Pendeta Johny Weol bahkan mengaku bantuan yang diberikan oleh Pemprov DKI Jakarta tersebut juga sampai ke sekolah-sekolah Minggu.
“Bahkan sekolah Minggu, guru sekolah Minggu, mendapatkan apa yang diberikan oleh gubernur kami,” papar dia.
Dengan demikian, dia menilai anggapan bahwa Anies Baswedan adalah sosok intoleran sangat keliru. Menurutnya sentuhan selama Anies memimpin Jakarta sangat berarti bagi para Gereja.
“Jadi rumor mengenai beliau (intoleran) itu, saya kira hal keliru. Sentuhan sosial beliau khususnya untuk gereja sangat berarti bagi kami. Saya masih ketua majelis daerah GPDI DKI Jakarta mewakili hampir 1000 gembala, menyampaikan kepada Pak Gubernur, terima kasih atas bantuan BOTI, Tuhan memberkati bapak, warga dan tugas-tugas kenegaraan,” ujar dia.
Dalam video tersebut, Ketua Persekutuan Gereja Gereja Pentakosta Indonesia (PGPI) Pendera Jason Balompapueng turut memuji kepemimpinan Anies Baswedan di DKI Jakarta. Ia pun menepis anggapan miring untuk Anies Baswedan selama ini.
“Terima kasih kepada bapak Gubernur DKI Jakarta, saudara boleh liat berita yang didengar saudara keliru, beliau sangat nasionalis, keluarga nasional,” papar dia.
Ia mengaku, bermimpi agar program BOTI di era kepemimpinan Anies Baswedan di DKI Jakarta dapat bisa diterapkan secara nasional.
“Saya bermimpi bagaimana (program) BOTI ini bisa menjadi nasional. Karena terbukti, baru Pak Gubernur yang dengan berani mengambil keputusan,” papar dia.
Ia menegaskan, program bantuan tersebut juga membuktikan bahwa Anies merupakan sosok yang memegang komitmen dan sangat menjaga kerukunan umat beragama.
“Beliau memegang komitmen dan seorang yang sangat pluralisme dan menjaga kerukunan umat beragama pantas sebagai pemimpin, Tuhan memberkati pak Gubernur DKI Jakarta,” tandasnya.
Sumber: rmol