WANHEARTNEWS.COM - RADEN Said alias Sunan Kalijaga adalah murid Sunan Ampel yang tak kalah menonjol. Ia adalah putra Tumenggung Wilatikta alias Tumenggung Wilwatikta di Tuban yang masih berada di bawah kekuasaan Kerajaan Majapahit.
Awalnya, Raden Said merasa sangat berempati kepada rakyat Tuban yang nandhang kesrakat (menderita gizi buruk) dan hidup dalam kecingkrangan (perampasan) karena didera kemiskinan akiba paceklik berkepanjangan di wilayah Tuban.
Untuk mewujudkan kepeduliannya kepada rakyat kecil, maka Raden Said rela menjadi perampok yang terkenal dengan nama Brandhal Lokajaya. Hasil rampokannya dibagi-bagikan kepada para fakir miskin.
Sebelumnya, Raden Said sempat melakukan aksi pencurian bahan makanan di gudang Kadipaten Tuban, lalu dibagi-bagikan kepada rakyat miskin.
Berawal, saat penjaga gudang Kadipaten tertidur lelap, Raden Said mengambil sebagian hasil bumi yang ditarik dari rakyat untuk disetorkan ke Majapahit. Bahan makanan itu dibagi-bagikan kepada rakyat yang sangat membutuhkannya. Hal ini dilakukan tanpa sepengetahuan mereka.
Tentu saja rakyat yang tak tahu apa-apa itu menjadi kaget bercampur girang mendapat rezeki yang tak diduga-duga. Walau tidak pernah diketahui siapa gerangan yang memberikan mereka rezeki itu karena Raden Said melakukannya dimalam hari secara sembunyi-sembunyi.
Bukan hanya rakyat yang terkejut, namum penjaga gudang kadipaten juga merasa kaget, hatinya berdebar-debar karena makin hari barang-barang yang hendak disetorkan ke pusat kerajaan Majapahit itu semakin berkurang.
Nahas, pada akhirnya Raden Said tertangkap basah hingga Raden Said diusir oleh Ramandanya Tumenggung Wilatikta.
Dalam pergulatan atau pengembaraan Raden Said menjadi brandhal (perampok) akhirnya ia dipertemukan dengan Raden Maulana Makdum Ibrahim alias Sunan Bonang, putra Kanjeng Sunan Ampel.
Sumber: okezone
