WANHEARTNEWS.COM - Pernyataan Presiden Joko Widodo yang mengingatkan agar istri personel TNI-Polri untuk tidak mengundang penceramah radikal disayangkan oleh banyak pihak.
Salah satu pihak yang merasa prihatin atas pernyataan Presiden Jokowi itu datang dari Ketua Umum (Ketum) Persaudaraan Alumni (PA) 212, Ustaz Slamet Ma'arif.
"Iya prihatin, ini kan arahnya ulama yang pro pemerintah yang boleh berdakwah dan yang dianggap radikal oleh pemerintah gak dikasih ruang," ujar Slamet kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (2/3).
Slamet pun mempertanyakan makna radikal versi Presiden Jokowi yang disampaikan dalam Rapat Pimpinan (Rapim) TNI-Polri di Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta pada Selasa (1/3).
"Yang patut dipertanyakan radikal versi Jokowi yang seperti apa? Apa yang kritis dan oposisi dianggap radikal," tanya Slamet.
Slamet turut mengingatkan kepada Jokowi untuk menyerahkan persoalan penceramah kepada Majelis Ulama Indonesia (MUI).
"Biarkan ranah ini MUI saja yang urus Pak Jokowi," pungkas Slamet.
Sumber: RMOL