WANHEARTNEWS.COM - Pembicaraan mengenai Softbank Group yang telah menyatakan mundur dari proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur menjadi bahan perbincangan di kalangan masyarakat.
Pasalnya investasi senilai 100 miliar dollar AS di IKN Nusantara pun ikut melayang.
Menanggapi hal tersebut, Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan pastikan, masih banyak investor yang bakal mendanai proyek IKN.
Luhut menyebut masih ada 5 negara yang siap mendanai pembangunan Ibu Kota Baru
“Kalau tidak salah hitung ada 5 negara yang siap (mendanai) IKN,” ujar Luhut sebagaimana dilansir dari Detikcom. Sabtu, 20 maret 2022.
Tidak ada masalah dengan investor IKN, menurut Luhut. Pihaknya baru-baru ini bertemu dengan pejabat untuk membahas niat investor dari Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, untuk menginvestasikan US$ 20 miliar dalam proyek IKN Nusantara.
“Jumat kemarin kami sudah rapat dengan Kepala Otorita IKN dan Wakil Kepala Otorita IKN, Pak Bambang dan Pak Doni dan Deputi Kemenko Marves, termasuk desainer IKN. Sekarang cukup bagus. Ini terkait investor dari Abu Dhabi yang akan mengucurkan sekitar US$ 20 miliar,” jelas Luhut.
Dana dari Abu Dhabi itu nantinya tidak masuk melalui SoftBank. Namun, akan langsung melalui vision fund ke proyek IKN.
“Jadi, tidak mundur. Sampai detik ini tidak ada masalah soal investor proyek IKN,” tegasnya sekali lagi.
Sebelumnya, Softbank batal berinvestasi di IKN Nusantara. Luhut menjelaskan bahwa Softbank sudah mundur dari proyek IKN setelah saham perusahaannya yang anjlok.
“Kalau Softbank itu memang dari awal sudah mundur sejak dia sahamnya anjlok,” ujar Luhut pada Selasa, 15 maret 2022.
Ternyata, Founder dan CEO Softbank yaitu Masayoshi Son sudah dipastikan tidak lagi menjadi bagian di dewan pengarah pembangunan IKN.
Selain Masayoshi, dewan pengarah diisi oleh Putra mahkota Abu Dhabi Sheiks Mohamed Bin Zayed, dan Mantan Perdana Menteri Inggris periode 1997-2007 Tony Blair.
“(Posisi Masayoshi di dewan pengarah) nggak lagi,” kata Luhut.
Bos perusahaan Jepang itu menyatakan tidak akan berinvestasi dalam proyek IKN Nusantara. Pemerintah akan mencari pengganti Masayoshi di dewan pengarah pembangunan IKN.
Alasan kenapa SoftBank batal berinvestasi di IKN Nusantara juga karena Arab Saudi tidak lagi berinvestasi di SoftBank Vision Fund.
Softbank Vision Fund diluncurkan pada 2017 dan didukung oleh Arab Saudi dalam penghimpunan dana tahap pertama, namun di tahap kedua Arab tak lagi ikut. Selain Arab Saudi, Abu Dhabi juga tidak lagi menempatkan dananya ke Softbank Vision Fund.
Oleh karena itu, Indonesia akan melakukan pendekatan kepada Arab Saudi untuk berinvestasi langsung di Indonesia, tanpa melalui SoftBank.
“Nah sekarang dana dari yang tadinya ke SoftBank itu dana vision keduanya itu nggak jalan, US$ 100 miliar itu, ya itu yang kita coba ambil sekarang dari MBS, dari Saudi dan dari Abu Dhabi,” terang Luhut.
Sumber: terkini