WANHEARTNEWS.COM - Ada sebanyak lebih dari 40 ribu warg Suriah melakukan perjalanan ke Ukraina.
Diketahui, mereka ikut berjuang dan bergabung dengan Pasukan Rusia untuk melawan Ukraina.
Dikutip dari Kompas.com pada Selasa (15/3/2022), hal itu disampaikan Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR).
Sebuah kelompok non-pemerintah Suriah.
Kelompok itu merilis laporan sejumlah warga Suriah mendaftar anggota milisi Al-Qatarji.
Lantas mereka dapat ikut perekrutan menjadi "tentara bayaran" untuk Rusia di Ukraina.
Besaran bayaran itu dikabarkan sekitar 1.500 dollar AS (Rp 21,4 juta) dan 2.500 dollar AS (35,7 juta).
Kendati tidak ada angka yang dikonfirmasi.
Mengenai hal ini, Presiden Rusia Vladimir Putin telah menjelaskan kepada dewan keamanan Rusia.
Bila ada sukarelawan asing yang ingin berperang bersama Rusia di Ukraina harus diizinkan.
"Jika Anda melihat bahwa ada orang-orang yang ingin atas kemauan mereka sendiri, bukan karena uang, untuk datang membantu orang-orang yang tinggal di Donbas, maka kita perlu memberi mereka apa yang mereka inginkan dan membantu mereka sampai ke zona konflik," ujar Putin.
Namun disisi lain, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyebut rekrutan Suriah tersebut sebagai "preman"
Mereka akan membunuh orang "di negeri asing."
Ukraina juga telah memanggil sukarelawan pejuang asing.
Termasuk dari Inggris dan Kanada.
Menurut laporan, mereka sudah tiba di Ukraina.