WANHEARTNEWS.COM - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri mengaku heran saat melihat ibu-ibu saling berebutan membeli minyak goreng pada beberapa waktu belakangan ini. Padahal ada alternatif cara memasak selain menggoreng.
Menanggapi hal tersebut, Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera mengatakan, usulan Megawati untuk beralih ke makanan rebusan memang baik bagi kesehatan. Namun, adalah hak masyarakat untuk mendapatkan minyak goreng dengan harga yang murah.
“Memang rebus bagus buat kesehatan. Tapi, masalahnya bukan di kesehatan dan cara mengelola makanan. Ini hak warga untuk mendapatkan bahah kebutuhan hidupnya dengan harga yang terjangkau,” ujar Mardani saat dikonfirmasi, Sabtu (19/3).
Anggota Komisi II DPR ini menilai, pemerintah telah gagal untuk memenuhi kebutuhan dasar bagi rakyat Indonesia. Akhirnya menyebabkan kelangkaan minyak goreng yang berimbas terhadap harga yang melambung tinggi.
“Dan negara gagal mewujudkan itu. Janji tinggal janji, dan terlihat oligarki sangat kuat,” katanya.
Sebelumnya, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengaku prihatin dengan polemik minyak goreng yang terjadi beberapa waktu belakangan. Diketahui, harga minyak goreng tengah melambung tinggi. Selain itu, keberadaannya pun sempat langka di pasaran, sehingga membuat masyarakat yang ingin mendapatkannya terpaksa harus antre berjam-jam.
“Sampai saya kalau sekarang kita melihat, hebohnya minyak goreng ini. Saya sampai ngelus dada,” kata Megawati.
Meski begitu, Presiden RI ke-5 ini mengaku, tak begitu mempersoalkan tentang kelangkaan maupun tingginya harga salah satu komoditas sembako itu. Ia justru lebih menyoroti beragamnya upaya yang dilakukan ibu-ibu untuk mendapatkannya.
Padahal menurut Megawati, terdapat beragam alternatif memasak yang bisa dilakukan selain dengan mengandalkan minyak goreng. Seperti memasak dengan cara merebus.
“Saya sampai mikir, jadi tiap hari ibu-ibu apakah hanya menggoreng kok sampai begitu rebutannya? Apa tidak ada cara untuk merebus, lalu mengukus, atau seperti rujak, apa nggak ada? Itu menu Indonesia juga lho. Lha kok sampai njelimet gitu,” ujar Megawati.
Sumber: Jawapos