Menlu Rusia: Negara Barat Deklarasikan Perang Total! -->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Menlu Rusia: Negara Barat Deklarasikan Perang Total!

Sabtu, 26 Maret 2022 | Maret 26, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2022-03-26T09:37:48Z

WANHEARTNEWS.COM - Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan Barat telah mendeklarasikan perang secara total melawan Rusia.

Dia menyatakan perang terhadap Rusia sudah nyata terjadi dan politisi Eropa menggunakan cara yang sama layaknya Nazi Jerman dulu.

"Mereka secara terang-terangan punya tujuan untuk menghancurkan, mematahkan, dan mencekik ekonomi Rusia secara keseluruhan," kata Lavrov, berbicara di forum diplomatik, seperti dikutip dari Sputnik, Jumat, 25 Maret 2022.

Setelah bertemu dengan Presiden Abkhazia Aslan Bzhania , Lavrov juga menyatakan, nilai-nilai Barat mengenai kebebasan berekspresi, ekonomi pasar, hak milik pribadi yang tidak dapat diganggu gugat dan hak milik pribadi, praduga tak bersalah, sudah tidak berarti lagi semenjak krisis Ukraina.

Sang diplomat mengklaim sebagian besar negara di luar kolektif Barat tidak ingin terlibat dalam permainan sepihak di tengah krisis saat ini. 

"Sebagian besar negara di dunia tertarik untuk mengembangkan kerja sama yang adil berdasarkan prinsip-prinsip utama yang ditetapkan dalam Piagam PBB, pertama dan terutama - prinsip persamaan kedaulatan negara," katanya.

Rusia menginvasi Ukraina sejak satu bulan lalu, tepatnya Februari 24 Februari 2022. Konflik di medan perang yang makin memburuk menandakan belum adanya tanda solusi bagi masalah ini.

Serangan ini membuat negara-negara Barat dan sejumlah negara sekutu lain mengintensifkan sanksi ekonomi untuk memaksa Moskow menghentikan invasi ke Ukraina.

Salah satunya sanki terbaru adalah kebijakan Departemen Keuangan Amerika Serikat yang memperingatkan bahwa jika ada transaksi emas yang melibatkan Rusia, maka dapat dikenai sanksi oleh otoritas negara.

Ukraina adalah eks negara Uni Soviet yang ingin bergabung dengan NATO dan Uni Eropa. Langkah Ukraina itu dinilai dapat memperlemah pengaruh Rusia di kawasan. 

Sumber: tempo
×
Berita Terbaru Update
close