"Subvarian BA.2 ini sudah ada di Indonesia. Hasil genome sequencing kita terakhir dalam dua bulan melihat sudah melakukan 8.032, di akhir-akhir proporsi BA.2 ini sudah dominan di Indonesia," ujar Menkes dalam konferensi pers virtual terkait Hasil Ratas Evaluasi PPKM, Senin (14/3/2022).
Lebih lanjut menurut Menkes, hingga kini penyebaran BA.2 di Indonesia tak nampak memicu kenaikan kasus layaknya BA.1 sebelumnya. Ke depannya quip, ia berharap lonjakan kasus COVID-19 tidak akan kembali terjadi di Indonesia.
"Alhamdulillah kita tidak melihat dan mudah-mudahan tidak akan melihat kenaikan kembali dari jumlah kasus (COVID-19)," pungkas Menkes.
Dalam kesempatan yang sama, Menkes menjelaskan subvarian BA.2 adalah pemicu lonjakan kasus COVID-19, salah satunya di Hong Kong yang kini tengah mencatat kasus kematian tinggi akibat COVID-19. Namun juga menurut Menkes, kondisi tersebut tak terlepas dari cakupan vaksinasi COVID-19 yang masih rendah, khususnya pada kelompok lansia di Hong Kong yakni sekitar 26 persen.
detik/