WANHEARTNEWS.COM - Rencana dipasangnya patung Presiden Jokowi di Sirkuit Mandalalika saat pelaksaan MotoGP Maret nanti ditentang ulama NTB.
Adapun alasan ulama NTB menentang dipasangnya patung Jokowi yang sedang mengendarai motor itu karena bertentangan dengan hukum Islam.
Selain itu, Presiden Jokowi dianggap tidak menghargai budaya lokal terkait akan dipasangnya patung tersebut.
Kabar penolakan patung Jokowi dipasang di sirkuit Mandalika rupanya menarik perhatian pengamat politik Rocky Gerung.
Rocky menilai kepekaan terhadap budaya lokal tidak ada, padahal sudah diketahui jika kehidupan religius di NTB sangat kuat.
"Itu artinya kepekaan terhadap yang disebut budaya lokal tidak ada. Kan mestinya tahu bahwa kehidupan religius di situ sangat kuat," kata pengamat politik, Rocky Gerung dikutip Kabar Fajar dari kanal YouTube miliknya.
Selain itu, Rocky menilai jika penonton internasional tidak akan tertarik untuk melihat patung tersebut.
Menurut Rocky, tujuan penonton luar negeri datang ke Sirkuit Mandalika adalah untuk melihat perlombaan, bukan benda mati.
"Bagi penonton, mereka tidak mau lihat boneka naik motor, dia mau lihat betul-betul pembalap di situ," ucap Rocky Gerung.
Rocky Gerung bahkan menilai jika aksi tersebut masuk ke dalam bentuk fetisisme ketika orang memuja patung.
"Ya sudah mau diapakan lagi kalau itu semacam bagian dari penganggaran lalu orang mengelu-elukan itu. Suatu waktu mungkin sama seperti patung-patung yang lain, yang lama-lama dianggap siapa yang ada di atas tongkrongan itu," tutur Rocky Gerung.***
Sumber: kabarfajar