WANHEARTNEWS.COM - Muncul kejanggalan di tengah keputusan Formula 1 melanjutkan rangkaian balapan GP Arab Saudi akhir pekan ini setelah sebuah serangan roket menarget fasilitas perusahaan minyak lokal 10 kilometer dari lokasi sirkuit.
Presiden FIA Mohammed Ben Sulayem memang memastikan bahwa otoritas setempat menjamin keselamatan seluruh tim peserta. ”Mereka (pemberontak Houthi) menarget fasilitas. Bukan warga sipil, apalagi sirkuit,” ujarnya.
Namun, muncul kabar bahwa seluruh pembalap F1 dilarang mengeluarkan komentar apapun mengenai situasi terakhir.
Juga mengenai hasil rapat darurat para pembalap yang berlangsung sepanjang empat jam hingga dinihari tadi.
”Semuanya punya suara yang sama mengenai hal ini. Tapi kami kami tidak bisa membahasnya,” terang pembalap Alpha Tauri Pierre Gasly.
Pesan lain juga muncul agar Lewis Hamilton “dijauhkan dari mikrofon” sepanjang akhir pekan. Karena juara dunia tujuh kali tersebut sangat keras mengkritik isu pelanggaran HAM di Arab Saudi.
Rumor dari paddock Sirkuit Jeddah juga menyebutkan bahwa muncul suara boikot di tengah berlangsungnya pertemuan darurat tersebut.
Ditambah lagi, seluruh sesi wawancara TV di tengah rangkaian balapan ditiadakan.
Meski dinyatakan aman, sejumlah sosok penting di paddock F1 dilaporkan meninggalkan lokasi. Salah satunya mantan pembalap F1 Ralf Schumacher.
Sumber: jawapos