WANHEARTNEWS.COM - Negara Barat, terutama Amerika Serikat, adalah pihak yang layak disalahkan karena memiliki peran dalam banyak ketegangan di dunia, termasuk ketegangan Rusia-Ukraina.
Penasihat Presiden Suriah Bouthaina Shaaban mengutuk kampanye kotor negara-negara Barat terhadap Rusia, dengan mengatakan mereka memutarbalikkan fakta, memperburuk situasi, dan memperparah krisis untuk mempertahankan hegemoni mereka di dunia.
Menurutnya, negara-negara Barat melanggar janji mereka untuk menghentikan ekspansi NATO ke arah timur, membuat Rusia tidak memiliki pilihan.
"Jika Rusia tidak mengambil langkah (untuk meluncurkan operasi militer khusus di Ukraina) itu bisa mengalami kerusakan yang jauh lebih serius," kata Shaaban, dalam sebuah wawancara dengan saluran TV Al Ekhbariya.
NATO telah meningkatkan perang kata-katanya melawan Rusia sejak Kamis (24/2) ketika Presiden Vladimir Putin mengumumkan "operasi militer khusus" yang bertujuan untuk "demiliterisasi" Republik Donetsk dan Lugansk di Ukraina Timur.
Shaaban mengingatkan bahwa manusia perlu menyadari kebutuhannya untuk membangun tatanan dunia baru berdasarkan penghormatan terhadap kedaulatan negara dan hukum internasional.
"Dunia sudah muak dengan hegemoni Barat," Shaaban menekankan.
Pejabat lain dari Kementerian Luar Negeri Suriah yang tidak ingin disebut namanya, mengatakan, “Republik Arab Suriah menegaskan bahwa Rusia memiliki hak penuh untuk membela diri dan melawan bahaya yang mengancam rakyatnya dalam menghadapi upaya Barat dan AS untuk mengancam keamanan nasionalnya dan merusak stabilitasnya," katanya kepada kantor berita resmi Suriah SANA.
Sumber tersebut menambahkan bahwa negara-negara Barat dan AS khususnya, yang telah melanggar hukum internasional dan membantai jutaan orang tak bersalah melalui perangnya, termasuk Perang Korea, Perang Vietnam, dan perang di Afghanistan, Irak, dan Suriah.
Dia meminta masyarakat internasional untuk melawan kebijakan Barat dan AS, yang merupakan ancaman serius bagi perdamaian dan keamanan internasional. []
Sumber: rmol