WANHEARTNEWS.COM - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Banyuwangi, KH Muhammad Yamin, memastikan insiden penurunan papan nama Muhammadiyah di Masjid Al-Hidayah, Desa Tampo, Kecamatan Cluring, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, tak menimbulkan polemik sebagaimana yang beredar di media sosial.
Terlebih, pada Senin (28/2), pihak-pihak yang terkait telah melakukan musyawarah bersama.
"Alhamdulillah, tadi sudah dilakukan musyawarah dengan sejumlah pihak secara bersama. Baik dari PD Muhammadiyah Banyuwangi, Pemkab Banyuwangi, pihak kepolisian, dan para pihak terkait lainnya," terang KH Muhammad Yamin, dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Selasa (1/3).
"Kami urai secara bersama duduk perkaranya. Dari sana, kami memastikan bahwa kejadian tersebut berlangsung kondusif," sambungnya.
Yamin menjelaskan, penurunan papan nama Muhammadiyah tersebut sejatinya disebabkan adanya miskomunikasi di tingkat lokal. Khususnya antara waqif (orang yang memberi waqaf) dengan nadzir (penerima waqaf).
"Waqafnya sejak awal diperuntukkan sebagai masjid yang dikelola secara umum. Seiring waktu kemudian, mungkin untuk keperluan administrasi atau apa, nadzirnya melibatkan ormas," papar Yamin yang juga Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Banyuwangi.
Dari situlah kemudian papan nama ormas tersebut muncul di Masjid Al-Hidayah. Namun, sebagian ahli waris waqif, warga, dan jemaah masjid kemudian mengingatkan kembali tujuan awal dari waqaf tersebut.
Setelah melakukan serangkaian mediasi mulai dari tingkat desa hingga kecamatan, akhirnya disepakati untuk melepaskan papan nama itu.
"Saat ini masjid tetap dipergunakan seperti biasa dan juga di bawah kendali ketakmiran setempat. Semua aktivitas berjalan sebagaimana biasanya. Mulai shalat berjemaah, pengajian, dan lain sebagainya," ucap Yamin.
Sementara itu, Plt Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Banyuwangi, Muhammad Lutfi, mengimbau kepada semua warga untuk tidak mudah terprovokasi oleh berbagai berita yang belum jelas duduk perkaranya.
"Jangan sampai tersulut oleh kabar yang hanya sepotong-sepotong. Tunggu sampai dapat kabar utuhnya. Apalagi di zaman media sosial seperti saat ini, provokasi dan hoax mudah disebarluaskan," ungkapnya.
Pada Jumat, 26 Februari 2022 lalu, tersebar video penurunan papan nama ormas Muhammadiyah yang berada di Masjid Al-Hidayah. Video yang tersebar tersebut kemudian memicu sorotan keras dari sejumlah kalangan masyarakat.
Sumber: rmol
Foto: Pertemuan antara Ketua MUI Banyuwangi Muhammad Yamin, Ketua PD Muhammadiyah Mukhlis Lahuddin, dan Plt Kepala Bakesbangpol M Lutfi/Humas Pemkab Banyuwangi