WANHEARTNEWS.COM - Sebuah rumah jagal anjing di Dusun/Desa Sidomulyo, Kecamatan Selorejo, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, digerebek polisi dan kelompok Animals Hope Shelter.
Dalam penggerebekan itu, didapati 34 ekor anjing dalam keadaan hidup. Sedangkan enam ekor lainnya sudah dipotong dan dimasukkan freezer.
Hal itu terungkap dalam video di channel Youtube Animals Hope Shelter, yang diunggah pada 23 Maret 2022.
Dalam video itu, terlihat seorang pria sembari menangis menunjukkan kondisi anjing yang diperlakukan dengan sangat mengenaskan.
Pria juga mempelihatkan sejumlah anjing yang masih hidup, yang dikurung dalam sebuah ruangan gelap, pengab dan kotor.
“Kondisi mereka disekap di dalam ruangan kosong yang pengab, dengan makanan yang tidak layak,” ujar pria tersebut.
Di salah satu sudut ruangan, terlihat beberapa anjing dimasukkan ke dalam kerangkeng yang sepertinya didesain untuk bisa diangkut dengan sepeda motor.
Anjing itu juga terlihat diikat dengan mengunakan karung dan tali plastik.
Demikian juga puluhan anjing lain yang ditempatkan di dua ruangan berbeda dengan kondisi mengenaskan.
“Ada yang kecil, ada yang kecil, ya Allah. It’s okay,” ucap pria itu.
Pria itu juga menunjukkan tempat dimana anjing-anjing tersebut dipotong.
“Dan ini lokasi pemotongannya, ada rantainya. Ini api digunakan untuk, dibakar. Jadi anjingnya dalam keadaan hidup itu dibakar untuk menghilangkan bulu-bulunya,” terangnya.
Dia kemudian menuju ke ruangan lain dan menunjukkan enam ekor anjing yang sudah dipotong dan dimasukkan ke dalam freezer.
“Ini ada enam yang sudah di…” ucapnya sambil menangis.
Saat ini, 34 anjing tersebut sudah diselamatkan dan tengah menjalani perawatan dan dirawat oleh Animals Hope Shelter.
Kapolsek Selorejo AKP Eddy Sumartono mengatakan, ada sekira 34 ekor anjing yang dikurung. Ada juga enam ekor anjing yang sudah dijagal dan diletakkan di dalam ruangan pendingin.
Menurut keterangan Kateni, pemilik rumah dan jagal, anjing-anjing itu diperoleh dari wilayah Blitar.
Tujuannya untuk dijual-belikan di berbagai wilayah hingga ke luar kota, baik dijual dagingnya atau dalam keadaan hidup.
“Untuk harga bervariasi, rata-rata harga di atas Rp250 ribu per ekor. Sedangkan untuk daging harga Rp40 ribu per kilogram,” katanya.
Setelah dilakukan penggerebekan, polisi langsung membawa Kateni (52) ke Polsek Selorejo untuk menjalani pemeriksaan.
Sumber: pojoksatu