Namun di balik keputusan berkemah, publik juga salah fokus (salfok) dengan penampakan tenda yang dipakai rombongan presiden.
Warganet di media sosial menyoroti tenda yang dipakai presiden dan jajaran menteri yang berasal dari merek luar negeri, Quechua Arpenaz. Padahal, Indonesia juga memiliki merek tenda dan perlengkapan outdor yang tak kalah baik dan sudah terkenal di kalangan pecinta alam.
"Terlepas soal biaya ini itu yang menghabiskan dana besar untuk sekadar kemah ini, saya malah bertanya: Kenapa pakai tenda merk luar dan bukan pakai tenda merk lokal?" tanya warganet Twitter Herry Cahyadi dikutip redaksi, Selasa (15/3).
Berdasarkan penelusuran, tenda yang dipakai rombongan kabinet Presiden Jokowi merupakan tenda jenis inflatable air dengan harga yang dibaderol kisaran Rp 10 juta.
Pemilihan tenda merek luar negeri ini pun dianggap tidak sejalan dengan semangat pembangunan IKN yang kerap menggembor-gemborkan cinta tanah air.
"Omongan kalian benar-benar enggak bisa dipercaya," tandasnya.
Unggahan Herry pun mendapat banyak tanggapan dari warganet. Bahkan beberapa di antaranya menilai proyek IKN hanya sebagai alibi untuk memfasilitasi elite.
"IKN itu hanya tampilan, yang sesungguhnya mau membuat Mercusuar Estate buat para elite, dan engkong yang takut jadi korban gempa di Sumatera dan Jawa. Akan ada mercusuar city gemerlap, dikelilingi kampung-kampung miskin," kritik akun Yunfazri.
Namun salah satu warganet ada yang turut menautkan informasi bahwa tenda yang digunakan Presiden Jokowi merupakan tenda bekas yang sebelumnya digunakan saat gempa Poso tahun 2019 silam.
Sumber: RMOL