WANHEARTNEWS.COM - Sepekan setelah Rusia meluncurkan serangan militer, setidaknya satu juta orang telah meninggalkan Ukraina. Mayoritas mencari tempat aman di negara-negara tetangga.
Berdasarkan perhitungan Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR), lebih dari 2 persen dari total 44 juta populasi Ukraina sudah melintasi perbatasan.
Meski begitu, arus keluar masih jauh dari selesai. Diperkirakan akan ada 4 juta orang yang meninggalkan Ukraina, bahkan lebih. Hal itu memicu peringatan dan bisa menjadi krisis pengungsi terbesar pada abad ini.
"Data kami menunjukkan (pengungsi) sudah melewati angka 1 juta pada tengah malam di Eropa tengah," kata jurubicara UNHCR, Joung-ah Ghedini-Williams pada Rabu (2/3).
Di Twitter, Komisaris Tinggi PBB Filippo Grandi mendesak kekerasan segera dihentikan sehingga bantuan kemanusiaan dapat diberikan ke Ukraina.
Dari laporan Al Jazeera, suara tembakan artileri, ledakan mortir, dan tembakan terus bergema di seluruh.
Berdasarkan perhitungan UNHCR, lebih dari 82 ribu orang pergi pada hari pertama invasi Rusia pada 24 Februari. Kemudian setiap hari setelahnya setidaknya 117 ribu pengungsi baru muncul, mencapai puncaknya hampir 200 ribu pada Selasa (1/3).
Menurut data PBB, lebih dari setengah dari mereka yang melarikan diri dari Ukraina pergi ke Polandia dan lebih dari 116.000 ke Hongaria di selatan. Moldova telah mengambil lebih dari 79.000, dan 71.200 telah pergi ke Slovakia.
Sebagai perbandingan, selama perang saudara Suriah pada 2011, sebanyak hampir 5,7 juta orang yang melarikan diri. Ratusan ribu orang kemudian meyusul pada 2013. Dua tahun setelahnya, pada 2015, ratusan ribu pengungsi Suriah dan pengungsi lainnya yang sebagian besar berada di Turki melarikan diri ke Eropa.
Sumber: RMOL